saya sudah ganti nomor telepon genggam beberapa kali;
dan nomor baru yang saya pakai, hanya keluarga saya saja dan beberapa teman sekelas yang tahu.
saya ganti nomor dengan harapan bisa menyongsong hidup dengan tenang bersamalelepon telepon genggam saya *prikitiw*
tapi apa daya,
baru juga beberapa hari nomor saya aktifkan, sudah ramai telepon saya berkicau menandakan ada sms hinggap di inbox. mulai dari sms bernada penipuan yang minta dibelikan pulsa, penipuan undian berhadiah, juga ada sms dari orang-orang yang pura-pura salah sambung, yang ujung-ujungnya minta kenalan.
4iH pLiYsH d3cH....
dan, beberapa hari ini muncul pengganggu baru.
saya ganti nomor dengan harapan bisa menyongsong hidup dengan tenang bersama
tapi apa daya,
baru juga beberapa hari nomor saya aktifkan, sudah ramai telepon saya berkicau menandakan ada sms hinggap di inbox. mulai dari sms bernada penipuan yang minta dibelikan pulsa, penipuan undian berhadiah, juga ada sms dari orang-orang yang pura-pura salah sambung, yang ujung-ujungnya minta kenalan.
4iH pLiYsH d3cH....
dan, beberapa hari ini muncul pengganggu baru.
awalnya dia berlagak jadi fakir miskol, menelpon di siang bolong. beruntungnya, siang hari jarang saya pegang itu telepon. dibiarin gitu, makin lama makin berani dia. jam aksi bertambah bukan hanya siang, tapi juga malam. akhirnya, dia kirim sms...bernada sok kenal sok dekat.
pukul setengah sebelas malam.
telepon genggam kembali berkicau.
nah, datang lagi sms dari si dia.
dikiranya saya itu temannya yang bernama pendi (bukan nama sebenarnya ..kalo ada yang namanya mirip, jangan ngaku-ngaku ah ... ;p )
pukul setengah sebelas malam.
telepon genggam kembali berkicau.
nah, datang lagi sms dari si dia.
dikiranya saya itu temannya yang bernama pendi (bukan nama sebenarnya ..kalo ada yang namanya mirip, jangan ngaku-ngaku ah ... ;p )
bukan satu atau dua kali dia sms begitu. jika saya tidak merespon sms kirimannya, dia kirimkan lagi sms yang sama hingga 3 kali!
kesal,
sayapun mengirim pesan balasan,
eeeeh,
si dia bukannya berhenti. malah tambah ganas. 'menuduh' saya si inilah, si itulah, pacarnya si inilah....(masih dengan modus operandi yang sama, jika saya tidak segera membalas, dia akan mengirimkan sms teror bertubi-tubi)
begitu dia kirim sms pada saya. ya, mungkin saja kamu orang tercantik sedunia...tapi kelakuanmu tidak :p
kesal menjelang murka,
sayapun membalas,
tapiiiii....
entah dia tidak mengerti bahasa indonesia, entah dia autis, entah dia tidak membaca sms saya dengan baik (mungkin seharusnya saya membalas sms dia dengan bahasa swahili atau swahihi saja sekalian, barangkali dia akan lebih mudah mencernanya)
semakin lancang dia mengirimi saya sms yang menceritakan pengalaman pribadinya bermesraan dengan si edi entah siapa itulah.
SAYA BENAR-BENAR MUAK...
naik pitam,
sayapun kembali mengirim sms,
pukul sebelas malam.
saya kira dia akhirnya sadar.
tapi telpon genggam saya kembali bersiul.
rupanya ada sms masuk.
pukul sebelas malam lebih empat belas menit.
sayapun bengong dengan suksesnya.
saya lelah.
saya bete.
saya jengkel.
saya kesal.
saya bosan.
saya merasa rugi sudah susah payah melakukan senam jempol untuk menekan huruf-huruf di layar telepon genggam demi membalas sms darinya.
begini mungkin perasaan jadiselebkritis selebritis yang sering terima telpon, email, atau sms teu pararuguh dari orang yang sama sekali tidak dikenal.
kesal,
sayapun mengirim pesan balasan,
SALAH SAMBUNG OI!!INI BUKAN NOMOR PENDI!!
eeeeh,
si dia bukannya berhenti. malah tambah ganas. 'menuduh' saya si inilah, si itulah, pacarnya si inilah....(masih dengan modus operandi yang sama, jika saya tidak segera membalas, dia akan mengirimkan sms teror bertubi-tubi)
Eh ngesok banget u engk kenal q y orang tercantik sedunia
begitu dia kirim sms pada saya. ya, mungkin saja kamu orang tercantik sedunia...tapi kelakuanmu tidak :p
kesal menjelang murka,
sayapun membalas,
maaf ya, saya bukan pendi, bukan herlina, juga tidak kenal edi atau ruslina, anda betul-betul salah nomor. saya tidak kenal anda, mohon jangan ganggu saya lagi dengan miskol atau sms
tapiiiii....
entah dia tidak mengerti bahasa indonesia, entah dia autis, entah dia tidak membaca sms saya dengan baik (mungkin seharusnya saya membalas sms dia dengan bahasa swahili atau swahihi saja sekalian, barangkali dia akan lebih mudah mencernanya)
semakin lancang dia mengirimi saya sms yang menceritakan pengalaman pribadinya bermesraan dengan si edi entah siapa itulah.
SAYA BENAR-BENAR MUAK...
naik pitam,
sayapun kembali mengirim sms,
saya sudah bilang, saya tidak kenal anda. anda salah nomor dan salah orang. tolong jangan kirim sms memalukan seperti itu. anda bermesraan dengan siapapun itu bukan urusan saya. kalau anda tetap menelepon atau sms ke nomor ini, saya akan laporkan nomor yang anda pakai ini ke pihak yang berwajib
pukul sebelas malam.
saya kira dia akhirnya sadar.
tapi telpon genggam saya kembali bersiul.
rupanya ada sms masuk.
Anda yang memalukan pura-pura tidak kenal semoga saja anda lupa ingatan
pukul sebelas malam lebih empat belas menit.
sayapun bengong dengan suksesnya.
saya lelah.
saya bete.
saya jengkel.
saya kesal.
saya bosan.
saya merasa rugi sudah susah payah melakukan senam jempol untuk menekan huruf-huruf di layar telepon genggam demi membalas sms darinya.
begini mungkin perasaan jadi
oh, betapa saya kagum pada kesabaran mereka *cih....*
untuk anda, si pemakai nomor 085789856501
sengaja nomor anda saya pampang di tempat publik seperti ini.
untuk anda, si pemakai nomor 085789856501
sengaja nomor anda saya pampang di tempat publik seperti ini.
peringatan untuk anda.
jika anda segitu ngototnya ingin mengganggu saya,
setidaknya kirimlah sms dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.
atau, ganggulah saya dengan konten-konten sms yang menarik tentang kabar dunia terkini.
mungkin saya akan mempertimbangkan anda sebagai rekan korespondensi saya di masa mendatang...
* semoga manusia sepertimu,
cepat-cepat diberi petunjuk oleh-Nya untuk kembali ke jalan yang benar. amin *