Seorang anak duduk diam. Tatapannya menerawang, jauh memandang cakrawala. Dan dia bertanya pada sang Ibu, “ Ibu, seperti apakah dunia di balik cakrawala itu ? “ dan sang ibu menjawab, “ Untuk mengetahuinya, Nak, kau harus mencari jalan menuju cakrawala “.
Lalu si Anak berkata, “ Biarkanlah aku menempuhnya “. Sang Ibu berkata, “ Belum saatnya kau menempuh perjalanan itu, Nak. Kau masih muda, cukuplah kau berada di sisiku saat ini.”
Si Anak membantah, “ Lalu cukupkah aku hidup berbekal kenangan masa lalu dan hanya diam? Hanya pasrah menjalani semua yang telah terhampar? Sementara itu, dunia tidak berhenti berputar, semua orang melangkah maju….haruskah aku hanya diam, membatu, tak bergeming?? Tidak Bu, tidak….bukan ini jalan yang ingin kutempuh. Aku tak ingin ada penyesalan, kelak di kemudian hari, hanya karena aku merasa cukup dengan hidupku hari ini!”
Dan pada suatu hari, si Anak menemui ibunya. Dipandangnya wajah sang Ibu, ditatapnya kedua bola mata sang Ibu. Lalu dia berkata, “ Ibu…telah tiba saatnya untukku melangkah pergi”. Dan sang Ibu berkata, “ Jika itu memang keinginanmu, maka pergilah!”
Dengan berat, sang Ibu melangkah ke ambang pintu, mengantar si Anak. Di ambang pintu, sang Ibu berpesan, “ Wahai anakku….jalan tak selalu lurus,…… jalan tak selalu mulus. Tapi tegarlah selalu. Jangan pernah hilang keyakinan…yakinlah pada jalan yang kau pilih, selama itu adalah jalan menuju kebaikan dan kebenaran. Tiada jalan yang tak berujung…….
dan ketika siang mulai berganti malam, lalu gelap menyelimuti tapi kau tak kuasa untuk menemukan cahaya, lihatlah pada dirimu,jauh…jauh.. ke dalam
niscaya ada sinar di sana. Biarlah sinar itu menuntunmu…
Jangan pernah menantang langit…ingatlah bahwa kau adalah manusia!
Nah, Anakku…jika tekadmu sudah demikian membaja, maka pergilah. Dan jika kau telah temukan jawab dari segala pertanyaanmu akan dunia di balik cakrawala, kembalilah, pulang….”
Kemudian sang Ibu melepas putra tercintanya. Setitik airmata mengalir di wajahnya. Sambil memandang langkah-langkah yang semakin menjauh, perlahan sang Ibu menutup pintu, dan berharap masih ada sisa usianya untuk dapat mendengar suara langkah-langkah yang kembali mendekat…..
0 komentar:
Posting Komentar