AAAAARRRRRRGGGGGHHH...
ngetem lagi???
rasanya ingin teriak.
tapi tentu saja tidak mungkin, selain mengganggu sesama penumpang,
kewarasanku mungkin saja akan dipertanyakan
SREKSROKSREKSROKSREKSREOK....
ngetem lagi????maceeettt???
rasanya ingin kugaruk kepala ini keras-keras,
gatal dan gemas berkolaborasi mengisi penat diperjalanan ini
tapi tentu saja tiada memungkinkan, selain menyebabkan timbulnya pemandangan aneh yang mungkin saja tidak sedap dipandang oleh sesama penumpang
higinitas kepalaku mungkin juga akan dipertanyakan; bisa-bisa aku diduga berkutu atau terjangkit penyakit kulit kepala semacam kutumbaba-kutumbaba
NGGNGGNGGNGGNGG...
kenapa pula harus kupandang berkali-kali jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kananku?
toh jarum jam tidak akan bergerak melambat (tentu saja lainhalnya jika batre jam beranjak habis)
toh supir belum tentu mengerti, itulah gestur yang mengisyaratkan "cepat berangkat-saya-sungguh-terburu-buru"
agaknya (lagi-lagi) aku harus mengirim sms bernada meminta maaf atas keterlambatanku
HHHHHHHHHH...
gluk-menelan ludah sendiri-
akhirnya aku hanya bisa menghela nafas panjang, sedikit berbagi emisi CO2 sisa metabolisme tubuh
berusaha berlapang dada (walau mungkin tak bisa selapang lapangan bola standar piala dunia); bahwa inilah resiko yang harus dihadapi
ketika aku memilih untuk mendaratkan p**tatku di dalam mobil umum bercat hijau ini....
* suatu siang di perjalanan antara gedebage-jatinangor *
4 komentar:
ya mungkin memang sudah harus dipikirkan untuk buattransportasi masal. Angkot pun sudah tidak memungkinkan lagi...
tidak memungkinkan, tapi sayangnya tidak ada pilihan...haikshaiks..
mgkn harus mulai import mobil India,,,
murah meriah bisa dipake rempugan
yaa jangan india banget lah, yang rada kerenan dikit gitu hehehe sebenernyamah angkot ngetem gt kan nunggu pnumpang. pnumpangnya skr lebih milih pake motor krn dnilai lbh ekonomis. jalan macet krn smakin bnyk org yg milih pk kendaraan pribadi dbnding mobil umum. uda gt, pada autis lg, berasa jalan milik moyangnya hehe
Posting Komentar