aaah...hujan datang lagihujan terkadang membawa sakit,saat bulir-bulir kecilnya menerpakuketika aku sedang melaju, berkendara membelah jalanan kotaterasa pedas di wajah, pedih di matadan dingin yang dibawanya menusuk-nusuk sekujur tubuhhujan juga terkadang membawa kesal,"aaah...terlambat deh..."karena membuatku harus menepi menunggunya redaatau terburu-buru mengenakan jas hujancepat-cepat menyelamatkan isi tasku supaya tidak ikut-ikutan kuyupmembiaskan coretan-coretan indah dalam buku catatan tebalmutapi hujan juga membawa senyum padaku,ketika kita duduk di meja pojok dekat jendela,hujan membuat kaca di dalam jadi berembundan aku, seperti anak kecil sajatersenyum jahil sambil menuliskan sesuatu pada kaca yang berembun itusesuatu yang sanggup membuat hatiku berdebarsaat kulihat pipimu memerahdi tengah hujan aku menari-narisementara kau duduk berteduh tak jauh dari sana,mungkin sambil berpikir, "apa yang si bodoh itu lakukan?"saat kumenatap wajahmu yang tersenyum itu,aku merasa begitu hiduppun di kala hujan,di dalam bis kota itu,saat aku meraih rokok dari jemarimu,berbicara sebuah pelajaran tentang hiduplewat kata-kata sederhana dalam percakapan singkatsesaat aku merasa begitu arogan,saat kau memandangku dengan tatapan tajammutapi sedikitpun aku tidak menyesal,karena lebih menyakitkan bagikuuntuk menyaksikanmu terus hidup dalam bayangan masa laludan hujan yang turun kini,memang seperti katamu,membasuh semua serta melarutkan diri kita dahulumembuat celah keterasingan di antara kita kinimembuat biru surat merah jambu itutapi hujan tetap membawa senyuman,dengan meninggalkan jejak pelangi setelah ia pergimeskipun hawa dingin masih menghembuskan sebuah elegi...
_________________________________________________________
"selamet yeee....akhirnya lu dapet pengikut" seseorang berkata pada perempuan itu.
sambil mengernyitkan dahi tanda tak mengerti, perempuan itu membalas, "maksud lu?"
"bergaul sama lu bertahun-tahun, akhirnya virus lu nular sama dia" balas orang itu sambil tersenyum simpul
"hah?" perempuan itu masih bingung, siapa orang yang dimaksud.
"itu tuh....orang yang lu kasih amplop merah jambu itu" balas orang itu lagi.
s**l, darimana dia tahu soal amplop merah jambu itu! begitu batin perempuan itu.
"emang gue pembawa penyakit menular apa...sebar-sebar virus..." kata perempuan itu
"yeee...gitu aja marah..maksud gue, virus pujangga lu...gak nyangka gue, laki-laki itu bisa nulis hal-hal semanis itu" orang itu kembali berkata, "lu udah baca catatan di situs pribadinya?"
"belum...dan nggak minat" balas perempuan itu dingin.
orang itu tertawa ngakak, "halah...sok jual mahal lu. gue tau kok, alamat situs apa yang terdaftar di bookmark lu.." habis berkata begitu, kemudian orang itu melenggang pergi.
tepat sasaran.
kata-kata orang itu sangat menohok dinding pertahanan perempuan itu. untungnya tak lama waktu istirahat siang tiba, dan orang-orang bergegas ke luar ruangan untuk mencari makan siang atau sekedar jalan-jalan. sehingga tak ada yang memperhatikan, bahwa pipi perempuan itu kini merah padam akibat kata-kata yang diucapkan orang itu.
perempuan itu menghela nafas panjang.
ruangan itu kini hening.
tangan kanannya menggerakan kursor bergambar panah pada icon browser, lalu mengklik dua kali pada suatu alamat yang ada di daftar bookmark-nya. tak lama kemudian, tampillah sebuah situs, berwarna biru laut. perempuan itu lalu mengklik pada daftar tulisan terbaru, berjudul "Puisi Hujan". perlahan tangan kanan menggerakan scroll, matanya mencerna kata demi kata pada tulisan itu.
tak terasa, air mata mengalir di pipinya.
hangat.
0 komentar:
Posting Komentar