Selasa, 09 Agustus 2011

Daydreaming


"Sudahlah, hentikan" 
ucap lelaki itu tiba-tiba.
"Apa?" perempuan itu berucap sambil memalingkan kepala pada laki-laki yang baru saja berkata padanya.
"Kamu masih memikirkan tentang dia kan? aku tahu..masih ada sedikit yang kamu pendam ketika mengingat dia"

perempuan itu hanya menarik ujung bibirnya ketika mendengar perkataan laki-laki itu. 
"Bagaimanapun, kita nggak bisa membuang begitu saja masa lalu; karena semua telah menjadi bagian dari diri kita...yang berperan membentuk kita seperti apa adanya kita hari ini..." balas perempuan itu.

Tiba-tiba saja lelaki itu menghentikan langkah perempuan itu, dengan berdiri di hadapannya. 
"Aku nggak peduli..setidaknya jangan tunjukkan wajah seperti ini " kata laki-laki itu sambil mengangkat dagu perempuan itu dengan tangan kanannya, " padaku ketika kamu teringat dia..."

perempuan itu terdiam sejenak, bibirnya menyunggingkan senyum tapi dengan tatapan mata yang mencerminkan kepedihan. 
"Gue nggak pernah, dengan sengaja melakukan semua itu. Dulu, memang pernah gue mati-matian berusaha untuk melupakan...tapi kemudian gue sadar, gue nggak akan pernah bisa. 
Semua yang gue lakukan, malah semakin menambah pedih yang gue rasa..." 
perempuan itu terdiam sejenak,
"Ternyata yang perlu gue lakukan hanyalah tidak berusaha untuk mengingat kembali..."
perempuan itu menarik nafas, mengalihkan pandangan.

Ia lalu berjalan, dan duduk. 
Laki-laki itu mengikuti dan duduk di sampingnya. 
"Tapi ketika semua kenangan tiba-tiba saja datang berkelebat, gue bisa apa?"
kata perempuan itu pelan.

"Sampai kapan kamu mau terus seperti ini....?"
ucap laki-laki itu kesal, sambil mengepalkan tinju pada paha kanannya. Tentu saja, membuang muka dari perempuan itu.

Perempuan itu melihat polah laki-laki yang duduk di sebelahnya. Sendu ia menatap,
"Terserah lu mau ngomong apa...tapi buat gue sekarang, semua kenangan yang datang tanpa diundang itu, hanya merupakan mimpi di siang hari,
yang akan hilang ketika gue terbangun..."

0 komentar:

Posting Komentar