Jumat, 05 Agustus 2011

Bapak Posyandu



hari itu balai musyawarah ramai oleh ibu-ibu yang membawa serta bayi dan balitanya.
oh, rupanya hari ini adalah hari posyandu.

ibu-ibu itu saling jemput tetanggnya untuk diajak pergi bersama ke posyandu. 
tapi lucunya, saat ibu itu menjemput tetanggnya, yang dipanggil-panggil bukan nama ibunya. tapi nama bayinya :D
misalnya, nama ibunya Anisa dan nama bayinya Rafi; yang diteriakkan oleh sang ibu penjemput itu:
"Rafi...Rafi...ayo, ke posyandu yuk"

ibu-ibu dan bayi, 
pemandangan yang tidak asing. 
tapi dari kejauhan saya melihat sosok yang agak berbeda.
seorang laki-laki, agak jangkis -jangkung ipis- (tinggi dan kurus- hehehe) berpayung. bertopi, berkaos oblong, bercelana pendek, tapi mengenakan sepatu olahraga. 
di depan badan tampak menggendong sesuatu. rupanya, itu anaknya yang di gendong di depan badan. ahahahaha.....siang terik, sungguh pemandangan yang tidak biasa.

belakangan saya tahu,
laki-laki itu adalah orang yang saya kenal. Sebut saja namanya Kang Uman (nama samaran, hehehe). kang Uman adalah mantan ketua Taruna Karya (dulu namanya Karang Taruna...) RW kami. jago organisasi dan bertangan dingin *tsaaaaah*  ganteng, ramah, juga supel *ehem*

Kang Uman orang yang tabah. masih segar dalam ingatan saya, saat ia kehilangan adiknya akibat penyalah gunaan zat-zat psikotropika. saat saya tanya kabarnya, "kumaha kang? damang?" ia berkata sambil tersenyum, "yaa gitu aja sih. lagi beresin barang-barang si ade.." tapi saya tahu, matanya tidak tersenyum. saya tahu, bagaimana berat, miris, dan sedihnya membereskan barang-barang almarhum. tapi, tetap Kang Uman menunjukkan wajahnya yang tersenyum pada kami.

di bulan Ramadhan,
Kang Uman sering saya lihat berkeliling komplek menggunakan motor. rupanya ia lagi rajin 'bisnis' kecil-kecilan, jualan makanan untuk berbuka puasa. kolak, bubur sumsum, candil...sebut saja 'makanan standar' untuk berbuka puasa, semua ada dalam kotak besar yang dipasang di atas motornya. aah..Kang Uman memang nggak bisa diam.
saya teringat, saat jadi 'panitia' acara peringatan tujuh belas agustus dulu, Kang Uman lah yang paling sibuk kesana kemari. cari dana lah, mengatur acara lah, pesan panggung lah, hadiah lah, sampai jadi 'petugas keamanan' saat ada sesama panitia yang nyaris gontok-gontokan gara-gara rebutan cewek...hahahahaha

lama tak bersua,
saya pikir Kang Uman sudah pergi merantau. jauh meninggalkan kota ini. ternyata, di siang itu saya kembali menjumpai sosoknya. menjadi bapak posyandu :)
belakangan saya ketahui, bukan hanya sekali itu saja ia mengantar anaknya ke posyandu. ternyata, setiap ada kegiatan posyandu, Kang Uman lah yang selalu siaga mengantar sang anak ke posyandu. 
Mengurus anak itu bukan cuma kerjaan istri. Mengurus anak itu bukan cuma mencari nafkah. Nganter-nganter anak kayak gini juga termasuk tanggung jawab ayah 
begitu katanya.
aaah...Kang Uman, Kang Uman.... :)
andaikata ayah-ayah sedunia punya prinsip yang sama, tentu para ibu bergembira :D

dari ketua taruna karya,
ke pebisnis
lalu jadi bapak posyandu.

Kang Uman, sosok yang pasti akan membekas dalam ingatan saya. 
Terima Kasih Kang, telah menjadi inspirasi dan teladan :)

0 komentar:

Posting Komentar