Kamis, 29 Desember 2011

Playboy Cap Duren Tiga

akhir-akhir ini teman saya yang mengajar di SMA, -tempat dimana para daon muda berkumpul- punya kebiasaan baru.

akhir-akhir ini,
kalo saya tanya dia,

[lagi ngapain cuy?]

maka dia akan menjawab,

[lagi parkir]

kalo saya jawab lagi dengan heran,

[hah? parkir?]

dia akan dengan santai menjawab,

[iya, parkir di hatimu]

*utah-uger*

atau, pernah dia tiba-tiba saja mengirim pesan pada saya,

[pinjem duit dong....seribu aja]

dan saya balas,

[serebuuu??]

dia akan kembali melancarkan jurusnya,

[iya, buat parkir di hatimu]

*jedot-jedotin kepala*

lain waktu, dia bercerita pada saya,

[lagi latihan futsal nih]

saya balas,

[Tumben?]

dia jawab,

[iya, biar bisa dribble n passing cintaku ke hatimu :) ]


*ongkeg*


hadooooooh....apa kata duniaaaa
kalo orang seumur dia masih sms-an begitu sama sayaaaa..

saya memang memproklamirkan diri saya sebagai seorang melancholic-romantic tomboy,
tapi kalimat-kalimat bernada begitu terasa SUPER CHEESY buat saya...keju beneran mah enak, tapi yang begini mah bikin eneg (~_~)"

selidik punya selidik,
ternyata dia "belajar" kata-kata begitu dari muridnya (LOL)
berhubung dia (konon) populer -self proclaimed- dan banyak digodain muridnya dengan kalimat sejenis,
maka dia pun berinisiatif untuk "meniru" gaya bahasa ala anak muda itu, dengan motif untuk meng-counter attack serangan para murid yang keberaniannya (entah) patut (entah tidak) diacungi jempol.. *halah*halah*halah*

dan saya, didaulat menjadi "tembok derita" tempatnya berlatih menggembel dan menggombal (#_#)
(you owe me big time, mate....)

maka dari itulah,
ketika malam ini sms sejenis darinya kembali hinggap di inbox saya,
satu saja counter-attack yang saya kirimkan padanya:


[selamat!! anda telah lulus dan sukses menjadi playboy cap duren tiga!!!]

Cilok


selamat pagi menjelang petang!
kali ini saya, si miNyun siMilikiti, akan menjadi pemandu anda dalam acara wisata kulinyer berbudget ringan,

dan tema kali ini adalah...
eng ing eng...jreng jreng jreng...



C I L O K


apakah anda familiar dengan istilah CILOK??


((sedikit pencerahan buat yang belum kenal sama cilok))
((buat yang sudah kenal, silakan skip bagian ini dan lanjut ke bagian paragraf dua hehehe))

cilok adalah sejenis makanan ringan,
terbuat dari tepung kanji yang dibentuk menyerupai bakso, yang berwujud bulat. dimasak dengan cara direbus, dan dihidangkan bersama saus kacang.
kenapa namanya cilok?
disinyalir kata ini berasal dari bahasa sunda, yaitu singkatan dari kalimat "aCI dicoLOK" (kanji ditusuk).

jaman saya muda dulu,
cilok hanya dikenal sebagai jajanan yang digemari oleh anak sekolah dasar. buat anak-anak yang ingin makan bakso tapi nggak kesampaian karena harganya relatif mahal (bagi kantong anak SD), cilok ini lah salah satu solusinya :)

tapi, ketika saya beranjak remaja *halah*
(seingat saya) tepatnya ketika saya duduk di bangku kuliah,
cilok mulai menjadi trend di kalangan remaja hingga kalangan remaja paruh baya,
yang suka jajan cilok ternyata bukan cuma anak SD saja. teman saya Suri adalah salah satu saksi hidup yang alhamdulillah masih sehat walafiat setelah sekian tahun perutnya dijejali cilok secara brutal.

anyway,
pada masa itu, salah satu cilok yang cukup populer di kalangan mahasiswa, adalah cilok yang dijual di emperan Bandung Indah Plaza;
yang kemudian populer dengan nama "cilok BIP"
konon cilok ini dikenal dengan bumbu kacang yang sedap dan super pedas. kalau rasa ciloknya sih, kayanya biasa aja. sama-sama aci gitu loh. seenak-enaknya aci, nggak mungkin berubah jadi berasa spageti atau pizza kan....

kemudian,
muncul pula jenis cilok baru di jagat per-cilok-an;
yaitu jenis cilok yang dikenal dengan nama "cilok sehat"
cilok ini ngaku sehat karena ke dalam adonannya dicampurkan bayam dan wortel. lumayan lah, ada tambahan gizi. tapi, akibatnya warna cilok jadi agak-agak butek gimanaaaa gitu, sedikit horor walaupun rasanya enak.

akhir-akhir ini saya menemukan pemain baru dalam jagat per-cilok-an, yang mangkal dekat daerah rumah saya. tampilan gerobaknya oke punya sih, modern, mirip gerobak jualan Gehu Pedas gitu deh. Bersih, dan yang jualan aa-aa muda *nggak relevan*
cilok ini mengaku sebagai cilok yang gahoool (baca:gaul);
menawarkan tiga jenis cilok: rasa original, rasa ayam, dan rasa keju.

sebagai remaja paruh baya gaul,
saya pun tertarik untuk mencobanya. mahal ternyata,
seporsi dihargai 4000 rupiah :(
dengan alasan "cuma ingin coba", saya pun membeli 1/2 porsi *kopet*
ternyata...

cukup enak sodara-sodara!

walaupun rasanya antara cilok original dan rasa ayam nggak kerasa bedanya setelah masuk mulut, hahahaha
tapi yang rasa keju lumayan sih, potongan kecil keju yang dimasukkan dalam adonan cilok bisa mendatangkan sensasi yang cukup berbeda ketika digigit *tsaaaah*
bumbu kacangnya juga cukup enak :D

naah,
dari beberapa pengalaman saya menjajal jagat percilokan,
berikut tips yang bisa saya bagi:

- cilok itu enak dimakan selagi hangat. kalau udah agak dingin, rasanya kayak makan karet penghapus..

- cilok yang baik adalah yang ketika digigit terasa kenyal, tetapi tidak membuat rahang anda pegal ketika mengunyahnya

- waspadalah terhadap cilok yang berwarna putih mencrang (putih terang, red.) karena disinyalir cilok tersebut menggunakan bahan pemutih

- kunci cilok yang enak adalah adonan yang kenyalnya 'pas' disertai bumbu kacang yang sedap....jadi sebetulnya cilok yang berasa ini-itu nggak terlalu ngaruh, hahahaha

- pilihlah cilok yang dijual oleh penjual yang ganteng  nampak bersih dan higinis, misalnya gerobak jualannya bersih, tempat ciloknya bersih tertutup, dan tentu saja cilok serta bumbunya tidak berbau aneh...waspadai CIREN (cilok sisa jualan kemaren);
karena ciren tidak baik untuk pencernaan anda!


demikianlah reportase saya dari jagat percilokan,
sampai bertemu di lain kesempatan!

Selasa, 15 November 2011

Transfer Gaib

pagi hari.

mata saya masih berasa lengket akibat begadang semalam. terngiang-ngiang lagu bang oma, "begadang jangan begadaaaaaang~...."

hush.
bukan itu yang ingin saya bicarakan kali ini.
marilah kita kembali ke jalan yang benar.


pagi hari.

handphone saya bergetar ajojing, menandakan bahwa ada sms mendarat di inbox. masih setengah ngantuk, saya pencet tombol view, dan tersajilah pesan dari pengirim bernomor +6282193782147:

"Uangnya di kirim ke Rek BNI A/N. prima energy rek 022-951_5515. Sms saja kalau sudah di kirim."

huh?
huuh??
huuuuuuh??

kirim uang?
prima energy?
siapa pula ituuuu....

setengah ngantuk,
"ah...salah kirim sms kali"
sambil kembali membenamkan kepala dalam bantal.

berselang lima menit kemudian,
handphone saya kembali bergetar ajojing, kali ini mendarat sms dari nomor +6282191746518, kembali menyajikan isi yang sama:

"Uangnya di kirim ke Rek BNI A/N. prima energy rek 022-951_5515. Sms saja kalau sudah di kirim."

lagi-lagi nomor saya jadi 'korban' pelecehan pulsa...hahahaha...ada apa sih dengan nomor saya ini??
teringat beberapa minggu lalu,
saat seorang teman datang berkunjung saya bercerita tentang manusia tak sopan yang mengirim sms pada saya ke nomor ini, juga tentang sms yang bernada minta dibelikan pulsa *plis deh..hari gini masih pake modus operandi begitu...*
teman saya bercerita mengenai sms 'transfer gaib' persis yang saya terima. konon katanya jika anda dapat sms seperti itu, jangan dibalas. katanya, kalau dibalas pulsa anda akan tersedot habis. betulkah?
tidak tahu juga.

saya sedang tidak dalam kondisi kebanyakan pulsa,
juga tidak dalam mood untuk kembali mengisengi si pengirim sms itu.

setengah mengantuk,
saya mendengus pelan lalu kembali membenamkan kepala dalam bantal
dan menarik selimut menutupi badan,
berharap jika terbangun nanti tiba-tiba saja jumlah rupiah di rekening pribadi bertambah, hasil dari transfer gaib tadi....hahahahaha

khayal....








*buat yang merasa tersinggung nomor hape-nya terpajang disini,
jangan marah dong....salah sendiri nge-sms saya nggak pake 'metode unknown sender' ;p



Senin, 14 November 2011

[Long Distance Relationship]

"how's your day?"
click.
[message saved]

"it begins to rain here, how's there?"
click.
[message saved]

"seems like you're busy huh?well, goodluck to whatever you've been working on :)"
click.
[message saved]

"how are you?hope you're doing well"
click.
[message delivered]

"i know you've been busy lately. but a little  texting wouldn't hurt. i really miss you, you know"
click.
[message saved]

"are you deliberately avoiding me?"
click.
[message saved]

"i really missed times when we can talk casually like we used to be"
click.
[message saved]

"please don't put anymore distance between us"
click.
[message saved]


blink. blink.
[new message received]

click.

inbox.

reading...

[[how are you?]]

typing.

[[i'm good.you?]]

click.

[message sent]
[message delivered]


clicking on "draftbox",
there's more than 20 saved message.

"i miss you"
"how are your days?"
"it begins to rain here, how's there?"
"when will you come home?"
"seems like you're busy huh?well, goodluck to whatever you've been working on :)"
"happy anniversary :)"
"are you deliberately avoiding me?"
"howcome you don't even send me mails, or text?"
"i really missed times when we can talk casually like we used to be"
"please don't put anymore distance between us"

that sort of message keep piling in draftbox

but only one left in sentbox, [[i'm good.you?]]

and only one left in inbox, [[how are you?]]


and the screen just keep on blinking.
blink.blink.blink.blink......














* for anjaroci:yeah, this sort of thing also happens... ;p

10 pertanyaan yang sering diajukan ketika kamu beranjak dewasa (tua)

1. sekolah dimana?
atau
kuliah dimana?

2. kelas berapa?
atau
semester berapa?

3. kapan lulus?

4. sekarang lagi sibuk apa? --> cara halus untuk menanyakan sekarang kerja dimana

5. udah punya calon belum? --> pertanyaan ini ambigu memang, "calon" itu kamsudnya apa...tapi yaaa anda tahu lah yang saya maksud ;)

6. kapan nikah?

7. udah punya momongan?
(kadang disambung dengan pertanyaan: nggak rencana nambah momongan lagi?)

8. anaknya umur berapa?
(kadang ditanya juga anak udah berapa)

9. masih kerja di XXXX? (sebut nama kantornya)

10. buat perempuan--> udah menopause?
    buat laki-laki--> kapan pensiun?

dipikir-pikir,
kenapa sih pertanyaannya melulu tentang urusan pribadi
(alias urusan domestik) ya?
nggak ada gitu,
yang suka nanya "kapan kamu jadi presiden??"

padahal,
waktu kita kecil orang-orang sering bertanya,
"cita-citamu jadi apa nak??"

...by it's cover

penampilan luar memang bukan yang UTAMA, tapi selalu jadi yang PERTAMA saat menilai seseorang.

waktu SMA dulu, saya menjadi anggota Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Semacam organisasi 'pengimbang' osis. Kalau para pengurus OSIS adalah presiden-nya sekolah, maka para anggota MPK adalah anggotan DPR (yeah, right..)
pada saat acara 'serah terima' pengurus osis lama ke pengurus baru, baik seluruh anggota OSIS maupun MPK diharuskankan hadir dalam prosesi tersebut. (sialnya) hari itu saya memakai baju seragam 'cadangan', alias baju seragam yang nggak bakal saya pakai kalo nggak kepaksa banget.

Sekolah saya mengharuskan setiap siswa memakai atribut lengkap di seragamnya, mulai dari badge OSIS yang terjahit di saku kiri, nama siswa yang terjahit di dada kanan, badge nama sekolah yang terjahit di lengan kanan, lencana sekolah yang biasanya disematkan di kerah baju sebelah kiri, dan ikat pinggang hitam yang kepalanya 'berhiaskan' lambang sekolah; jika dipakai harus terlihat hitamnya dan terlihat kepala ikat pinggangnya.

Nah, hari itu kebetulan saya kehabisan seragam, dan terpaksalah saya pakai seragam cadangan. badge serta nama yang berada di seragam itu semuanya tempelan, dilekat menggunakan double-tape. hanya ujung-ujung badge saja yang kebetulan sudah dijahit tangan dengan benang.

prosesi pergantian pengurus osis tengah berlangsung. saya baris di paling belakang, nyadar diri pakai seragam nggak sesuai aturan, hahaha tapi...sayangnya saat itu tiba-tiba saja sang wakil ketua MPK, yang mana pada saat itu adalah kecengan saya *nggak penting* berbaris di sebelah saya. dia melirih seragam yang saya pakai,
"seragamnya bagus ya....kayanya di sini (sambil menunjuk badge nama sekolah di lengan kanan) bisa nyimpen pulpen nih"

saya melirik lengan kanan saya, dan...
ohmaigad.....
badge itu sudah 'melongo', tempelannya lepas dan putus asa bergelantungan pada sedikit jahitan di ujungnya saja. tahu tempelan kain kecil (saya nggak tahu namanya) yang suka ada di pinggang rok atau celana, yang suka dipakai untuk menyelipkan sabuk/ ikat pinggang? nah seperti itulah kondisi badge yang ada di lengan kanan seragam saya.

malu?
lebih dari itu. ditegur sama kecengan gitu loh~ 

nah sejak itulah, saya 'kapok' berseragam tidak sesuai aturan. kebiasaan ini tanpa sadar terbawa setiap saat saya mengenakan seragam sekolah, walaupun saya sudah tidak 'bercokol' lagi di MPK. bahkan gilanya, sewaktu saya duduk di kelas 3 IPS, kelas yang terkenal dengan 'kebrutalannya', saya dinobatkan sebagai 'siswa berbaju ter-rapih' berdasarkan survey dari teman-teman sekelas hahahahaha

3 tahun berlalu dan saya pun akhirnya resmi menjadi seorang mahasiswa PTN. jaman saya dulu, masih ada namanya 'ospek' fakultas, yang dikamulflase dengan nama kegiatan 'pengenalan fakultas' (yeah, right...)
anyway, selama masa ospek ini, kami para Maba,  mahasiswa bau baru diharuskan memakai seragam SMA selama seminggu.
secara ajaib saya berakhir menjadi salah satu kandidat ketua angkatan *bukan nyombong hahahaha* ketika belakangan saya tanya teman-teman mengapa memilih saya, "penampilan kamu meyakinkan...seragam rapih...ekspresi tegas.."

padahal, asal tahu saja,
seragam---> akibat dari teguran senior kecengan saya dulu
ekspresi----> nggak ambil pusing 'omelan' para senior yang marah-marahin (atas nama mengetes mental calon ketua angkatan); saya tahu mereka pura-pura (yah walopun ada juga sih yang serius), dan kebanyakan omongan mereka nggak substansial. jadilah omongan mereka sekedar masuk kuping kanan keluar lewat kuping kiri hahahaha

setelah itu, ibaratnya lepas dari mulut harimau lalu jatuh ke mulut buaya *berlebihan*
ospek fakultas terlewati, dan tibalah ospek jurusan; dengan berkedok istilah 'masa bimbingan'. (lagi-lagi) jaman saya dulu, selama mabim yang berlangsung sebulan penuh, para maba diharuskan memakai baju dengan aturan tertentu:
perempuan---> pakai kemeja, rok panjang semata kaki, bukan bahan jeans, sepatu tertutup.
laki-laki---> pakai kemeja, celana panjang bukan jeans, sepatu tertutup.
dengan kata lain, seragam dalam bentuk berbeda.
nggak ada pilihan lain, berhubung begitu aturannya dan saya masih polos nurut aja sama senior, saya berakhir berpenampilan tidak jauh berbeda dengan masa SMA dulu.

akhirnya mabim pun berakhir.
satu hal yang paling menggembirakan buat saya adalah: TERBEBAS DARI SERAGAM
yaaaaay~
hari pertama kuliah setelah berakhir mabim, dengan bangga saya memakai seragam kebangsaan saya saat berangkat kuliah:
kemeja lengan panjang, celana jeans nyaris belel, dan.......sendal gunung WAHAHAHAHA...

tahu komentar teman sekelas saya?
"ampun deh mit.....mending liat lu pas ospek dulu...pake seragam rapih, atau pake rok gitu..kesannya tuh lu pendiem, feminin...(dan blah blah blah) ternyata yah, lu tuh tomboy...bawel....kagak ada anggun-anggunnya dah..."
reaksi saya?
"lah...saya kan nggak pernah memproklamasikan diri saya seperti itu, salah sendiri menilai saya dari apa yang saya pakai" ----> tentu saja ini cuma ucapan dalam hati, hahaha

sekali lagi,
nampaknya memang benar penampilan luar ternyata memang selalu jadi tolak ukur pertama dalam menilai seseorang,
walaupun sesungguhnya (terkadang) penampilan itu menipu *hahahaha*

dan kiranya betul adanya, jika orang tua dulu bilang:

"don't judge a book by the cover"

*nggak tahu juga ini orang tua siapa yang bilang begini*


jadi, janganlah anda terlena oleh penampilan seseorang...
waspadalah..
waspadalah...!!

Love Letter

"Fujii Itsuki"

begitu sang guru menyebut nama itu,
berdirilah secara bersamaan seorang a-be-ge perempuan dan laki-laki,
membuat suasana kelas riuh rendah.

hari itu,
adalah hari pertama masuk sekolah. seperti biasa, hari pertama masuk sekolah dimulai dengan jam-nya wali kelas, diisi dengan perkenalan dan pengabsenan -hahaha bahasa apa ini pengabsenan-
maksudnya, guru akan mulai memeriksa kehadiran satu persatu muridnya dengan memanggil nama mereka satu-persatu.

ternyata, di kelas ini ada dua orang yang memiliki nama benar-benar sama,
ya si Fujii Itsuki tadi; yang satu perempuan, yang satu laki-laki.
tentu saja, nama mereka yang sama membuat heboh seisi kelas,
juga menjadikan mereka bulan-bulanan (alias bahan becandaan) seisi kelas..
acara jodoh-jodohan adalah salahsatunya hahahaha

tahun-tahun pun berlalu,
Fujii Itsuki-chan (yang ini perempuan, hehehe) kini bekerja sebagai petugas perpustakaan. suatu hari, tiba-tiba saja dia menerima sepucuk surat dari seorang wanita yang bernama Watanabe Hiroko.

di sisi lain,
watanabe Hiroko terkejut saat surat yang ditujukan pada Fujii Itsuki, tunangannya yang meninggal karena kecelakaan saat mendaki gunung dua tahun lalu, ternyata mendapat balasan. Apakah ini surat balasan dari surga? :)


begitulah kira-kira sedikit bocoran plot film "Love Letter" ini,
sorry guys..no spoiler hehehehe ;)

Film besutan sutradara Shunji Iwai ini dirilis pada tahun 1995 *djadoooooeeel*,
dan konon menjadi box-office di Jepang juga di negara-negara asia timur lain seperti Korea Selatan.
Film ini juga memenangkan berbagai penghargaan, diantaranya:

1996 Japanese Academy Awards - Newcomer of the Year (Miki Sakai, pemeran Fujii Itsuki remaja versi cewek)

1996 Japanese Academy Awards - Newcomer of the Year (Takashi Kashiwabara, pemeran Fujii Itsuki Remaja versi cowok)

1996 Japanese Academy Awards - Most Popular Performer (Etsushi Toyokawa, pemeran Akiba, seniornya Fujii-kun)

1996 Blue Ribbon Awards - Best Actress (Miho Nakayama, pemeran Fujii Itsuki/ Watanabe Hiroko)

1996 Kinema Junpo Awards – Best Film (Shunji Iwai)

1995 Hochi Film Awards - Best Actress (Miho Nakayama)

1995 Hochi Film Awards - Best Supporting Actor (Etsushi Toyokawa)

1995 Toronto Film Festival - Audience Award


lagi-lagi saya tertipu judul, "love letter", saya kira ini cerita mengenai sepasang kekasih yang surat-suratan...ternyata..hahahaha

awalnya saya bingung,
soalnya Fujii Itsuki-yang perempuan- dan Watanabe Hiroko diperankan oleh aktris yang sama.
Saya nggak ngeh kalo mereka itu adalah karakter yang berbeda *dasar bolot*
tapi setelah menonton keseluruhan film, barulah saya nyadar,
dan akhirnya memahami apa arti "love Letter" yang menjadi judul film ini.

saya pernah membaca sebuah buku,
dan saya tertarik pada seuntai kalimat yang tertera dalam buku itu:
sometimes the bravest thing to do is to let go
"terkadang merelakan merupakan tindakan pemberani"
*nggak persis sih...tapi ya kira-kira begitulah bunyinya ;p *

Ketika mendengar kata surat cinta,
yang otomatis terbayang adalah "surat pada dan dari kekasih"
tapi, film ini menyajikan definisi yang berbeda mengenai kata surat cinta.
surat cinta yang dimaksud dalam film ini adalah,
sebuah perjalanan dalam memahami seseorang yang berarti bagi diri kita (katakanlah, kekasih),
dan bagaimana menjadikan diri kita seorang pemberani ketika kita mencintai dia *tsaaaaah*

bagi Fujii Itsuki versi perempuan,
teman sekelasanya Fujii-kun "cuma" seorang anak laki-laki menyebalkan,
yang tidak pernah membantu dia selama tugas di perpustakaan,
anak laki-laki aneh dan pendiam yang sukanya pinjam buku-buku aneh,
dan berkelakuan ajaib saat tiba-tiba saja muncul di depan pintu rumahnya
memintanya mengembalikan buku milik perpustakaan yang hampir lewat masa peminjamannya
yang tiba-tiba saja pindah sekolah tanpa berkata apapun padanya,
padahal mereka baru saja mulai akrab

bagi Watanabe Hiroko,
Fujii-kun adalah tunangan tercintanya,
seorang 'freak' aktivitas outdoor,
orang yang easy-going dan banyak teman,
orang yang berkata padanya bahwa ia jatuh cinta padanya pada pandangan pertama
tapi kemudian Hiroko menyadari, bahwa dirinya sangat mirip dengan Fujii Itsuki-chan,
teman sekelas tunangannya dahulu yang memiliki nama sama;
sehingga Hiroko pun mulai ragu,
apakah Fujii-kun benar-benar menyukainya, atau hanya karena ia mirip dengan Fujii Itsuki-chan, cinta pertamanya dulu?

dengan bertukar surat,
baik Hiroko maupun Itsuki mulai memahami, sisi lain dari Fujii Itsuki-kun,
laki-laki yang menjadi benang merah takdir mereka.
dengan bertukar surat,
keduanya pun belajar untuk menjadi seorang pemberani,
yang memahami bahwa dengan merelakan; to let go; juga merupakan cara untuk mencintai seseorang..

anyway,
seperti halnya film-film Shunji Iwai yang lain,
film ini boleh dibilang unik (kalo nggak boleh dibilang aneh mah);
dengan menyajikan alur yang maju-mundur, bergantian antara adegan masa kini dan masa lalu;
pemilihan satu aktris yang memerankan dua karakter yang berbeda;
serta pemilihan judul yang terkesan "umum" tapi dengan penafsiran yang berbeda tadi.
kalo nggak nonton dengan seksama, yu babay lah nggak ngerti ini maksud filmnya gimana hahahaha

bukan tipikal film yang bisa ditonton sambil iseng atau selintas lalu.
tapi kalo anda suka film romantis yang agak serius dan perlu mikir sih,
film ini sepertinya cocok buat anda.

saya pribadi sih suka,
karena alur ceritanya nggak pasaran...bukan film cinta standar yang plot-nya bakal ketebak hanya dengan menonton beberapa menit awal saja.
dan lagi, di film ini ada eye-candy Kashiwabara Takashi yang masih imut-imut hahahaha *tantegirangmode*
dialog-dialognya kuat, ditunjang dengan pemain yang pas banget membawakan karakter-nya.
saya sih paling suka karakter Oikawa Sanae, temen sekelas duo Fujii yang naksir sama Fujii versi cowok....cantik-cantik kok aneh hahahaha

so,
buat para pecinta film cinta (hoh?)
meskipun sedikit jadul,
film ini highly recommended...*ahem*





Anak Nakal

pulang berenang tiba-tiba saja dapet 'ilham' buat motong rambut. habisnya kalau lagi musim panas gini (sejak kapan indonesia punya musim panas? ;p) rambut saya pasti rontok. mungkin karena hawa panas dan lembab kali ya.

dan akhirnya potong rambut (lagi) lah saya. padahal baru sebulan lalu saya potong rambut.

sampai di rumah,
ibu saya komentar,
"bagus...kelihatan lebih muda"
ahuy...betapa berbunga-bunganya saya mendengar ucapan ibunda.
dasar manusia ya....waktu lagi kecil, pengen cepet-cepet dianggap orang dewasa. eh giliran udah dewasa (tua) malah pengen dianggap muda *sebenarnya bukan 'manusia' sih..tapi mungkin ini cuma subjektif saya saja, hahahaha*

tapi kemudian di sore hari,
ibu saya memandang lagi wajah saya sambil senyum-senyum mencurigakan,
lalu bilang:
"tapi dilihat-lihat, rambut kamu kaya gitu, jadi kesannya kamu ANAK NAKAL"

(jadi sebenernya ini teh pujian atau hinaan??)

jadi pelajaran hari ini adalah:
1. gaya rambut bisa menimbulkan tipuan optik mengenai usia anda sebenarnya
2. gaya rambut bisa mempengaruhi penilaian orang terhadap anda: apakah anda anak baik atau anak nakal


(ini tulisan apa sih, bener2 nggak penting....)




*belakangan ketika kakak saya pulang, dia berkomentar lebih ekstrim:
"kamu kaya pake wig"

aaah...nasip...nasip....

D I E T

"overweight uy,..padahal udah diet"

"susah kali...kalo dulunya olahraga keras terus berhenti. pas berhenti jadinya gitu. meleber kamamana"

"yey, bukan ngomongin bentuk badan juga...tapi iya juga sih. dengan sendirinya, ya overweight ya pasti jadi meleber begini"

"diet doang ga cukup lah. olahraga atuh"

"mau, tapi..."

"tapi naon? males nya?"

"lain kitu...emang sih dengan olaharaga badan pasti lebih bugar dan berotot...tapi malah nggak jadi diet"

"naha??"

"pan cape habis olahraga...jadi boros nasi"

"........"

Totto-Chan: Ternyata Sekolah Itu.....

Niatnya sih mau beli buku cerita anak-anak.
Tapi entah dapat bisikan darimana, akhirnya tangan saya meraih buku ini dari rak, lalu memboyongnya pulang setelah menebusnya di kasir :D
demikianlah, buku Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela ini berakhir tinggal di rumah saya..

Totto chan, gadis kecil dengan kelakuan aneh bin ajaib.
Guru-gurunya menganggapnya nakal dan tidak bisa diatur.
Karena itu, dia drop out dari sekolah, padahal dia baru saja duduk di bangku kelas 1 SD….(walah, saya kira yang bisa drop out Cuma anak kuliahan, ternyata…anak SD pun nggak kalah heuHEU)

Sebenarnya, Totto chan tidak nakal.
Dia hanya memiliki rasa ingin tahu yang kelewat besar, itu saja.
Ibu Totto chan yang pusing tujuh keliling akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan Totto chan ke Tomoe Gakuen,
sekolah unik yang kelas-kelasnya dibangun dari gerbong kereta yang tak terpakai,
anak-anak boleh memilih sendiri jam pelajaran mereka,
tidak terikat jadwal kaku yang diberikan oleh guru.

di Tomoe Gakuen,
murid-muridnya setiap hari diwajibkan untuk membawa bekal makanan dengan menu "sesuatu dari laut dan sesuatu dari gunung"
…hmm…menu yang aneh!HEUheu

GUru-guru di Tomoe Gakuen punya cara yang unik buat mengatasi anak-anak yang suka pilih-pilih makanan,
juga mendorong anak untuk makan makanan sehat!
rupanya, sesuatu dari gunung itu---> sayur-sayuran
sesuatu dari laut itu----> protein
menu makan yang sehat bukan? ;)

di Tomoe Gakuen inilah Totto chan belajar dan dididik,
tidak hanya pelajaran-pelajaran biasa seperti berhitung, musik, bahasa, olahraga…
tapi yang lebih penting bagaimana menjadi diri sendiri,
hormat & menghargai orang lain, juga tentang persahabatan.

di Tomoe Gakuen ada "pelajaran" berenang bersama, dimana anak-anak diharuskan berenang tanpa busana (vulgar, hahahaha)
maksudnya, supaya anak-anak belajar "jujur",
nggak terbiasa menutup-nutupi sesuatu dan bersikap apa adanya.
juga, belajar untuk tidak menilai orang berdasarkan penampilannya.

Membaca buku ini, menuntun saya pada kenangan masa kecil,
membangkitkan rasa geli terkadang juga tawa jika mengingatnya
masa-masa dimana saya memandang dunia sebagai arena petualangan raksasa :)
masa-masa dimana saya memandang bahwa bersekolah itu, bukan sebuah beban...

Dialih bahasakan dari judul berbahasa Inggris "Totto Chan, Little Girl at The Window"
buku ini menggunakan bahasa yang natural, enak, dan sederhana, lugu dan polos layaknya anak-anak.

Disaat diri ini sedang galau memikirkan nasib diri yang nggak lulus-lulus *curcol, hahahaha*
atau ketika pusing memikirkan tugas-tugas kuliah yang menoumpuk,
ujian yang membayang di depan mata,
nilai pelajaran yang aduhai membuat mata merem melek dan dada berdebar luar biasa (tapi bukan karena senang riang gembira, hahaha)


Membaca buku ini, saya menemukan kembali,
bahwa sekolah dan belajar sebenarnya bisa begitu menyenangkan! :D

(sok) JAGOAN

akhir-akhir ini saya lagi keranjingan olahraga berenang.
sebenarnya saya nggak jago-jago amat sih berenang,
cuma pernah belajar sedikit sewaktu SD dulu. berhubung belajarnya nggak tuntas, jadi cuma dua gaya berenang yang saya kuasai:
1. gaya kodok
2. gaya batu

jumat lalu saya pergi berenang.
kebetulan, di hari yang sama ada anak laki-laki kecil yang sedang belajar berenang (sebetulnya malah dia lebih jago dibanding saya)

hari itu,
sang guru berenang rupanya memutuskan untuk memberi pelajaran 'variasi',
yaitu berenang dengan melompat dari pinggir kolam. itutuh, seperti halnya di perlombaan renang, para peserta kan nyebur ke dalam air dari pinggir kolam.

sang guru pun memberi contoh.

BYUUUUUUR!
(suara lumba-lumba mencebur ke dalam air dengan anggunnya)

saat ia mencebur masuk dalam kolam. saya menyaksikan dari seberang, dengan mata berbinar-binar sembari membatin "uwoooow~ keren pisaaaaan~"

di otak saya berkelebat sebuah adegan dari film Hanakimi,
adegan dimana Oguri Shun melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkan Horikita Maki yang kelelep di kolam renang sekolah
*halusinasi akibat hipotermi dan terlalu banyak menelan air ber-kaporit*

kembali lagi ke anak kecil yang sedang belajar renang itu.
meskipun sang guru sudah memberi contoh dan mengiming-imingi dengan ucapan "kolamnya nggak dalem kok....kan ibu temenin juga"
*boOng banget nggak dalem...saya aja kelelep kalo nyemplung situ..*
si anak kecil rupanya keder juga. tak jadilah ia mempraktekkan ajaran sang guru.

tapi,
saya yang terpesona (dan terpengaruh adegan dalam film) itu, merasakan sesuatu yang lain bergetar dalam dada...*ahay*

adrenalin menggebu-gebu!
gejolak jiwa muda bergelora!
darah muda menggelegak!!
*naon sih...*

saya ingin coba lompat seperti itu!
kalo anak itu nggak berani,
saya harus berani!!

baiklah!!

sayapun keluar dari kolam, dan berdiri di pinggir kolam, dengan posisi yang seperti dicontohkan oleh ibu guru tadi.
sejenak saya merasa ragu saat saya mulai membungkukkan badan bersiap untuk melompat;

sekian detik berlalu.
tetes-tetes air berjatuhan dari baju saya yang sudah jibrug (basah)

"lompat nggak ya...lompat nggak ya..."
andai saya pakai baju berkancing banyak saat itu, mungkin saya akan mantap mengambil keputusan setelah menghitung jumlah kancing yang terpasang di baju saya *ngawur*

lalu saya pikir,
"ah, what the h*ck...Oguri Shun aja bisa gitu"

dan saya pun melompat dengan pede-nya

GEJEBUUUUUR!.......
(suara gajah nyemplung ke dalam kolam)

"emaaaaaaak~ idung aku mambet dan periiiiiih~"
itulah yang seketika saya rasa ketika badan enjum saya melelep dalam air.

ternyata,
setelah saya melompat,
perasaan ketika masuk dalam air tidak seindah yang saya bayangkan.

boro-boro keren kaya Oguri Shun dalam film Hanakimi,
yang ada juga hidung saya jadi perih gara-gara kemasukan air

dodol nggak sih...
dari suara ceburan airnya aja uda jelas beda;
baru bisa renang dikit aja banyak gaya..hahahaha





pesan moral cerita hari ini:
don't believe anything you saw in the movie
(lho?!)


in my room

once,
someone asked me about my favorite place.
and i simply said, "my room"

kamar saya kecil, cuma seukuran 300cm x 270cm (lebih sedikit lah...sedikiiiit banget)

kamar saya beratap tinggi, tidak berlangit-langit.
bentuknya miring, mengikuti kontur genteng yang terpasang di atas rumah.

saya suka kamar saya yang beratap tinggi,
karena membuat kamar saya yang mungil ini berasa lega
dan saya suka memandang garis-garis sambungan triplek penutup atap saat saya merebahkan badan di atas kasur menjelang tidur,
atau noda di ujung tembok kamar,
hasil kreasi air hujan yang merembes dari tembok tetangga.

kamar saya punya dua jendela besar.
yah tidak besar-besar amat sih sebetulnya.
tingginya sekira 160cm dengan lebar sekira 90cm.
tidak ada gordyn (atau orang sini bilang: korden) menempel disana.

saya alergi pada debu yang sering hinggap dan menetap di gordyn atau vitrase yang menempel disana (atau, sesungguhnya saya terlalu malas untuk mencucinya secara rutin saja..hehehe)
sebagai gantinya,
horizontal blind terpasang disana (atau, orang sini bilang: krei)

saya suka saat pagi dan siang hari,
saat sinar matahari menembus sela-sela krei
dan sinar lembutnya menerpa lantai kamar saya yang berwana putih,
atau menggambarkan semburat garis cahaya di dinding kamar yang berlapiskan wallpaper berwarna kuning keemasan

hey, jangan salah....saya bukannya sok gaya berlebihan uang dengan melapisi dinding kamar dengan wallpaper...
tapi, ini rahasia yah, ternyata melapis dengan wallpaper lebih ekonomis dibanding meleburnya dengan cat tembok ;)

dan saya suka,
saat angin berhembus sepoi-sepoi dari balik jendela
membuat suara lucu saat menerjang krei yang saya pasang di jendela itu.
seperti suara logam tipis, aluminium foil diguncang perlahan,
"srik...srik...srik..."

kamar saya berlantai keramik putih,
dengan sedikit semburat abu-abu tertera disana.
kusen dan pintu kamar terbuat dari kayu,
berwarna coklat seperti cappucino :)

kamar saya tidak 'flashy' beraneka warna.
putih, kuning-keemasan, coklat tua.
itulah warna-warna yang menghiasi kamar saya.

tapi saya suka,
perasaan sejuk saat saya duduk di lantai siang hari
juga perasaan segar saat lantai baru saja selesai  di pel
dan perasaan hangat di malam hari
saat lampu neon berpendar menyinari ruang kamar

kamar saya sempit,
segala barang tumplek disana.
baju, buku-buku, koleksi film, koper, plastic container berderet-tumpuk, speaker portable, backpack,...

meskipun begitu,
saya suka kamar saya.
karena kamar saya, adalah 'dunia' kecil milik saya sendiri

dimana tembok, jendela, kusen, lantai, krei, buku dan segala macam barang yang tumplek disana menjadi saksi hari-hari saya,

juga saksi saat saya menulis catatan ini :)

tempat dimana ide-ide hebat (dan juga ide-ide yang tidak terlalu hebat hehehe) lahir disini,

tempat dimana saya menuangkan kata-kata yang berjumpalitan abstrak di dalam kepala
menjadi sesuatu yang nyata,
yaitu rangkaian huruf yang menjadi kata
yang hadir di hadapan anda sekarang ini :)


yaah...
meskipun malam hari saya harus bersabar dengan dengung suara nyamuk yang ikut-ikutan menjajah teritori saya,
(gara-gara salah satu jendela saya jebol nggak bisa ditutup rapat)
dan terbangun dengan bintik-bintik merah di sekujur tubuh,

atau saya terkadang sakit perut dan masuk angin akibat terlalu lama duduk di lantai
atau tertidur dengan posisi kepala tepat berada di bawah jendela (membiarkan diri saya berada tepat di jalur hembusan angin)

atau kadang mata saya harus merem-melek gara-gara listrik ngadat membuat lampu neon -- satu-satunya penerangan di kamar saya tidak mau nyala,
akibatnya esok paginya kepala saya cenut-cenut dan mata sembab gara-gara semalam memaksakan diri menatap monitor komputer personal dalam kondisi kamar gelap gulita,

but still,
i love being in my room.
afterall,
it's a little universe of my own :)

Secarik Kertas Tentang Ayah

lagi iseng nyari software gretongan di forum lokal, 
malah nyasar ke thread ini ^^;
tapi berhubung tulisannya bagus, jadi saya bagi deh disini ;)

 Ssst..tau gak siii ..? ternyata ayah itu MENAKJUBKAN!!!!

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,
menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil,
tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji!

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain
dengan teman-teman mereka karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil
mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu),
tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.
Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan
bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.
Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia
tampak lucu dan menyayangi.

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih,
agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar
kau selalu bisa mengenalinya.
Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika
terbaru.
Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup
Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta
bantuan.
Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia
merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur.
Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah.
Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia
sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan
rumit itu.
Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan
malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.
Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk
membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.
Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan
tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.
Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau
memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan
rasa tidak setujunya.
Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal
menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu
di hari pertama masuk sekolah

AYAH ITU MURAH HATI.....
Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang
kamu butuhkan.... .
Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ....
Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan
menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....
Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin
bicara...

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester,
meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....
Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. ..
Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....

Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu"
Ketika ia ingin berkata ,,tidak"
Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam
ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin
Dan diapun hampir tidak pernah marah,
kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok dikamar mandi.
Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil sedikit resiko
asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan
sesuatu persis seperti caranya....
Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....
Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau
meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak
akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..
Seribu adalah uang saku..
Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...
Ayah tidak suka meneteskan air mata ....
ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama
kalinya,dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya
(ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)

ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa
takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster...

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :
" kalau kau ingin mendapatkan
pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak,
tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya.
begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,
jika kau ingin
mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"

Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan:
"jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu,
berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku,
daripada apa yang yang telah ku beri padamu"

Dan Untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan :
" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak!
laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah,
tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik
daripada kamu dulu....
Ayah bisa membuatmu percaya diri...
karena ia percaya padamu...
Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba
melakukan yang terbaik....
Dan terpenting adalah...
Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan
membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena
diapun mencintaimu karena cintaNya.

SHINOBI: kisah Romeo & Juliet ala Ninja

another "vintage" movie from my old drawer,

kali ini saya akan membicarakan sebuah film (agak) lama yang dibintangi oleh Odagiri Jo dan Nakama Yukie

dan film itu adalah....eng ing eng: S H I N O B I     *yaaaaay*

Film ini mengambil setting Jepang jaman dahulu, jaman yang lebih jadul daripada djaman es gojang (naon sih....); yaitu masa pada saat ke-shogun-an Tokugawa naik ke tampuk kepemimpinan.
Tokugawa Ieyasu memenangkan perang besar dan berhasil menduduki tampuk pemerintahan; dengan adanya shogun baru, perang pun berakhir, dan masa damai akhirnya tiba.
Meskipun begitu, pertentangan antara dua klan Ninja besar, yaitu klan Manjidani Koga dan Tsubagakure Iga tidak serta merta turut berakhir.

Dengan alasan menengahi pertikaian antara kedua keluarga, Hattori Hanzo, si kaki tangan Shogun baru bertindak atas nama pemerintah mengajukan usul untuk mempertemukan kedua klan tersebut dalam sebuah pertandingan.

Tapi sebenarnya, tersembunyi skenario busuk dibalik usul tersebut. Klan Manjidani dan Tsubagakure yang dikenal dengan ilmu yang mumpuni nan menakutkan ternyata dianggap membahayakan kekuasaan Tokugawa.

Pertandingan yang diajukan itu, sejatinya dirancang dengan tujuan memusnahkan kedua klan. Karena pada nyatanya, pertandingan yang dimaksud merupakan pertarungan hingga mati bagi keduanya;
disebutkan bahwa hasil pertarungan akan menentukan siapa yang akan menjadi pewaris kekuasaan Ieyasu, dengan kata lain, mempengaruhi masa depan pemerintahan Tokugawa.

Kedua klan pun tidak punya pilihan lain selain bertarung sampai titik darah penghabisan demi junjungan mereka dan kehormatan keluarga.
Sementara itu, di tengah-tengah pertentangan yang kian meruncing, takdir mempertemukan Iga Oboro, cucu ketua klan Tsubagakure dengan Koga Gennosuke, cucu ketua klan Manjidani.

Berbeda dengan Oboro yang selalu pesimis dengan masa depan hubungan mereka, Gennosuke tetap optimis bahwa suatu hari nanti ia akan dapat bersatu dengan Oboro yang dicintainya. Meskipun Gennosuke berusaha mati-matian mengakhiri pertentangan ini, takdir berkata lain. Oboro pun dihadapkan pada pilihan; memilih jalan sebagai seorang shinobi atau memilih cintanya…


.....PUAS banget nonton film ini. Bukan sekedar cerita romeo & Juliet ala shinobi ternyatah............*tertawa lebar*

screenplay yang memikat plus visual effect yang jempolan, membuat saya nggak bosen-bosen nonton film ini berkali-kali,
…ditambah lagi dengan closing theme yang dilantunkan Hamasaki Ayumi, membuat film ini semakin berkesan…hmmm…tragis!

Senin, 26 September 2011

Jarambah Bandung: Braga Festival 2011 [3]

musium KAA yang 'mendadak' ramai
ini kali kedua saya menginjakkan kaki di gedung merdeka.

kalo waktu lalu saya puas banget main kesini, tapi tidak kali ini, huhuhuhu
di satu sisi, senang juga sih lihat musium banyak pengunjung seperti ini.
sayangnya, karena tidak ada tenaga yang mengarahkan suasanya jadi riuh seperti di pasar.

tapi,
kali ini saya berhasil memasuki ruang konferensi yang pada kunjungan lalu belum sempat saya masuki *lonjak-lonjak mode* sayangnya, saya tidak berhasil mengambil gambar yang cukup oke untuk ditampilkan di post ini T_T (lain kali kalo motret kacamata dipake ya..hahahaha udah tau bolor ko sotoy...)

setelah puas menjadikan mang Eja sebagai korban keganasan kamera saya,
kamipun beranjak ke luar menuju venue braga festival senjutnya yang berlokasi di jalan cikapundung.
 

mang Eja lagi pura-pura jadi fotografer

rupanya di sini, ada lagi panggung gembira panggung musik. belakangan saya baru tahu, band-band yang manggung di sini adalah band-band indie. saya sempat mengira, band-band yang manggung di sini adalah band anak sekolahan hahahaha maklum, banyak personilnya yang masih pada kecil-kecil sih ;)

saya melirik jam di pergelangan tangan.
rupanya sudah tengah hari. pantes panas. pantes cacing-cacing dalam perut sudah melantunkan orkes keroncong.
mang Eja pun melirik mang penjual ketan bakar. bukan, bukan karena dia ada hati sama mang penjual ketan bakar.
tapi rupanya mang Eja kabita gara-gara mencium semerbak wangi ketan bakar.

ketan bakar yang bikin mang Eja kesengsem..XD

sambil ngagembel di trotoar, kamipun menikmati menu makan siang hari ini: ketan bakar pakai serundeng.
hari-hari biasa sih, dijamin nggak bakal mau nongkrong pinggir jalan terus makan ketan sambil jongkok2 di trotoar hahaha
berhubung hari ini kami sepakat berperan sebagai turis (bukan singkatan dari tu-ur tiris),
entah kenapa kulit wajah kami sepertinya menebal beberapa sentimeter :D

ketan bakar rupanya tidak cukup untuk mengisi perut para turis gadungan ini.
karenanya, kamipun kembali mengayunkan langkah menyusuri jalan cikapundung.
rupanya, venue ini 'dikhususkan' bagi penikmat wisata kuliner :D
selain itu, di lahan yang sehari-hari dipakai untuk parkir motor (itu tuh, lahan yang lokasinya dekat banget sama sungai cikapundung) didirikan area bermain anak yang terbuat dari balon udara.
itu tuh..yang bentuknya mirip istana-istanaan, biasa dipakai main prosotan sama anak-anak. lucu juga :D

korban keganasan kami selanjutnya adalah kentang spiral dan batagor hanimun (lah, katanya nggak berduit....)
sambil menikmati batagor, melihat pertunjukkan band di atas panggung.
ternyata, ada pertunjukkan tambahan:

aki-aki jingkrak (hahahahaha)

dibanding panggung yang berada di kawasan jalan braga, panggung disini relatif sepi penonton.
karena itu, saat ada sedikit penonton yang berkerumun depan panggung, tentu akan menjadi pemandangan tersendiri.
awalnya orang-orang yang berkerumun depan panggung hanyalah anak-anak muda, mungkin teman-teman dari personil band yang saat itu lagi manggung. tapi kemudian, dari kejauhan kami melihat suatu sosok yang sedikit janggal;
seorang laki-laki dengan rambut berwarna kelabu terlihat berjingkrak dengan semangat saat sebuah band membawakan lagu-nya Slank.

opo ikuuuu?!
awalnya saya kira, mata saya yang salah. maklum bolor...
tapi ketika dilihat secara seksama....betullah itu seorang lelaki berumur, bukan anak muda..hahaha
aya-aya wae....

Jarambah Bandung: Braga Festival 2011 [2]

bebegig beras bulog
saya lupa nama jalan ini apa.
(ngakunya aja warga asli bandung...hahahaha)

yang pasti, di jalan ini ada gedung new majestic dan pintu masuk musium KAA juga ada di sini :D
jalan inipun, ternyata dimanfaatkan juga dalam event braga festival ini.
di sini ada instalasi sasaungan, bangku-bangku kayu, sehamparan padi, seni instalasi -entah apa itu namanya saya nggak tahu- yang mencerminkan kritik sosial;
bebegig sawah (bahasa resminya: orang-orangan sawah) yang terbuat dari karung beras bulog
dan tikus berdasi, berjas, dan berperut buncit ;)


live action oleh pak pelukis
sore hari ketika saya kembali lewati jalan ini,
beberapa seniman sedang 'live action' menggambar di kanvas super besar,
membuat lukisan dari cat minyak dan konte.

ada juga pertunjukkan capoeira di sini :)

ternyata, bukan hanya seni instalasi dan lukisan yang menarik minat pengunjung.
pak pelukis pun turut menjadi 'objek'.
salah satunya, pak pelukis yang melukis dengan konte itu tadi. gara-gara bajunya yang unik,

akhirnya banyak pengunjung yang justru minta berfoto bersama beliau; bukan memotret beliau sedang melukis atau memotret lukisan karyanya.
hahaha...ada-ada saja ya.
lagi asik-asik ngelukis, eeeh...tiba-tiba ada pengunjung yang njawil-njawil, "pak, mau foto bareng dong"
pak pelukis pun harus berhenti sejenak meletakkan konte-nya demi si pengunjung.


wajah lain warga kota bandung


mendekati gedung merdeka,
lagi-lagi ada deretan foto. memajang wajah-wajah yang tidak kita kenal, tapi sesungguhnya mungkin (sangat) sering kita jumpai di sekeliling kota bandung. foto para tunawisma; dengan rambut gimbalnya, dengan wajah coreng-morengnya,...bahkan ada foto tunawisma yang tidak berbusana. foto yang bagi sebagian besar pengunjung merupakan pemandangan yang tak sedap bahkan dianggap anonoh. tapi......itu pun adalah wajah kota kita. itu pun juga wajah kota bandung.

ternyata....di hari ini, musium KAA dibuka lebar-lebar!
berhubung partner jalan-jalan saya hari ini mengaku belum pernah main ke musium KAA, maka kamipun memutuskan untuk masuk melihat-lihat sejenak ke dalam, sambil rehat sejenak dari teriknya matahari.

Jarambah Bandung: Braga Festival 2011 [1]

tanggal 25 september 2011.

masih beberapa hari lagi menuju gajian T_T
dompet dan perut saya sedang diet habis-habisan.
tapi garing banget kalo hari minggu yang cerah ini cuma diisi dengan kegiatan berpacaran dengan laptop saja.
kebetulan teman saya, sebut saja namanya "Mang Eja" (nama samaran) sedang stres dan butuh hiburan...sepakatlah kami untuk membentuk duet maut dalam rangka bertualang dengan tema "jalan-jalan di bulan tua" hahahaha

siang bolong merambah menjelajah jalan kota bandung *tsaaaah* 
dengan tujuan: braga festival!

yep,
hari ini adalah hari terakhir dari rangkaian acara Braga Festival.
berbekal kamera poket pinjaman dari babeh, hari ini kami memantapkan niat untuk berpura-pura jadi turis,
biar tidak berduit yang penting gaya :D



suasana ketika saya datang
sekira pukul 10.20 WIB tiba di TKP.
saya datang dari arah landamark. setelah memarkir motor di dekat bank mandiri,
sayapun berjalan kaki menuju jalan braga. masih lengang rupanya.

sesampainya disana, saya 'disambut' oleh deretan foto....
oh rupanya ada pameran dari lomba foto dengan tema 'balik bandung' yang diselenggarakan oleh sebuah surat kabar
yang konon paling tahu jawa barat (ngaku-ngaku...hahahaha)



ini kali pertama saya mendatangi acara yang namanya Braga Festival *kemana aja neng...*
secara garis besar, Braga Festival merupakan perkawinan antara bazar kriya seni, pameran foto, pertunjukan musik,
pertunjukan seni rupa/instalasi, festival kuliner yang konon merupakan representasi dari wajah kota bandung.
ya orangnya, ya karya-karyanya, ya kulinernya, de-el-el, de-es-be. titik.
(tapi, menurut saya sih, braga festival ini lebih merupakan versi mini dari pasar seni itb yang diselenggarakan 5 tahun sekali itu)

berfoto bersama pak sariban
tahun ini, venue acara meliputi sepanjang jalan braga sampai jalan cikapundung. satu hal yang saya suka dari acara ini: pengaturan lay-out acara yang (menurut saya) PAS banget :)
sepanjang jalan braga, diisi dengan deretan display foto tadi, dua buah panggung, serta display dari komunitas hobi macam bikers brotherhood. oh iya Pak Sariban sang aktivis lingkungan yang beken itu, mangkal juga di jalan ini :)


hebatnya,
meskipun ada dua panggung dalam jarak yang relatif tidak jauh, tidak ada kesan 'saling mengganggu' dari kedua panggung tersebut. tidak ada suara hingar-bingar yang tumpang tindih.
juga, tidak ada 'stand-stand' bazaar jualan yang didirikan di sepanjang jalan braga (tapi kalo PKL mangkal mah tetep ada sih...hehehehe) jadi pengunjung yang datang bisa jalan-jalan dengan nyaman, bebas berfoto, melihat-lihat bahkan keluar masuk toko-toko yang berada di sepanjang jalan braga.

salah satu 'artis' yang manggung di jalan braga



gapura menuju venue selanjutnya
sampailah saya di ujung jalan braga.
disini dibuat semacam gapura, ada karpet merahnya segala...pake level lagi dibawahnya. tahu level? itu tuh...ganjel lantai yang kaya buat panggung itu. nggak ngerti juga saya kenapa harus ada beginian..hehehe padahal nggak pake karpet merah juga nggak apa-apa.
telepon genggam dalam saku bergetar pelan.
saya merogoh ke dalam saku, lalu melihat tulisan yang tertera di layar.
oh, rupanya mang Eja sedang culang-cileung dekat gedung new majestic.

baiklah!
saya pun menyebrang jalan menuju gedung new majestic, dengan bantuan pak polisi yang senantiasa berjaga disana :) 

Sabtu, 10 September 2011

The Legend of Sarimin

sarimin.


satu nama yang saya yakin, banyak dikenal oleh anak-anak generasi saya.
dengan catchphrase-nya: "Saaaarimiiiiin pergiiiii keeee pasaaaaaar"
sarimin telah menjadi icon.

ketika disebut kata sarimin,
yang terbayang di benak pasti "doger monyet" (atau, topeng monyet, dalam bahasa indonesia)
coba, ada nggak yang pernah ngebayangin doraemon sewaktu disebutkan kata sarimin?
saya yakin nggak ada. selain nggak mungkin tentu saja hal itu sangat aneh. bahkan terlalu ekstrim malah.

percaya atau tidak, saya telah sedikit berinvestigasi soal sarimin.
dimulai dari mewawancarai orangtua saya sendiri dengan pertanyaan sederhana,
"ada apa dengan SARIMIN?"

konon, menurut orangtua saya,
jaman dulu monyet dilatih cuma buat keperluan membantu panen. biasanya panen kelapa.
alih-alih memanjat sendiri pohon kelapa yang tinggi menjulang,
para petani memanfaatkan jasa monyet terlatih untuk memetik kelapa.

lalu entah ada orang kreatif dari mana,
punya ide untuk melebarkan sayap usaha menyewakan monyet terlatih ke dunia showbiz.
jadilah monyet itu dilatih keterampilan tambahan,
seperti jalan muter-muter sesuai alunan musik,
naik sepeda mini (sepeda bohongan tentunya)
naik mobil,
pake sarung,
belajar gerakan sholat,
dan tak lupa dilatih pergi ke pasar sambil bawa payung (atau dalam beberapa kasus, bawa gerobak)

ternyata,
pertunjukkan ini menjadi hit. bukan hanya di desa tapi juga di kota.
seperti yang fenomena badminton yang dimana-mana, di kota dan di desa; mengutip lagu bang Benyamin S (alm).
di kota....sang binatang lapangan (bukan bermaksud kasar, tapi apa daya memang dia memang binatang) jadi punya nama,
dan namanya adalah: SARIMIN.

nggak jelas juga kenapa namanya harus sarimin.
mungkin biar berkesan 'membumi' ya. nama itu kan indonesia banget.
coba namanya robert, michael, takuya, ndelala...kan nggak pas kalau disambungkan sama kalimat "pergi ke pasar"
(buat yang namanya sama....jangan ge-er ah)

coba,
"robert pergi ke pasar" (ah yang ada juga robert perginya ke supermarket)
"michael pergi ke pasar" (nah ini lagi...robert aja nggak pergi ke pasar, apalagi michael)
"takuya pergi ke pasar" (kayanya yang pergi ke pasar sih emaknya takuya, atau mungkin pembantunya)
"ndelala pergi ke pasar" (ah yang ini mah jelas nggak cocok. ngomongnya aja susah)

meskipun begitu, nggak ada yang coba lebih kreatif buat kasih nama baru *tanya kenapa*

semua doger monyet pasti menjajakan catchphrase "sarimin pergi ke pasar".
kayanya belum sah jadi doger kalau belum mengucapkan kalimat itu.

percaya atau tidak 
sarimin telah menjadi sebuah image. sebuah kesan.
sampai-sampai seorang Butet Kartaredjasa membuat sebuah lakon monolog dengan judul Sarimin.
sarimin sudah go international.
sampai-sampai di youtube pun, bertaburan video sarimin,
bahkan dengan judul bahasa inggris: Sarimin is going to the market
nggak percaya? coba aja googling dengan memasukkan kata "Sarimin" di kotak pencari

hebat yah?

pasti orang yang jadi trendsetternya dulu, tidak pernah membayangkan
betapa sarimin akan menjadi sebuah legenda....

S ・C ・E ・N ・T

i often saw her sitting on that bench.
her face always looks the same.
dim shadow lying over her face,
and the look in her eye when she gaze.

i often sit beside her. talks to her.
aside from the look on her face,
she turns out to be quite good as a partner to conversate.

it's just THAT THING with her bothers me so much.
that scent of hers.


(sniff sniff) "huuuh~.....that's strange"

"huh?"

"you don't smell"

(embarassed) "of course i don't!! what are you saying out of the blue...."

"no..no...i don't mean that...uhmmm..."

(confused) "huh??"

"it's not like you smelly or something......i mean.....you have no scent"

"scent?"

"yeah. scent. everybody has it"

"really?"

"for example, that person" (pointing out somebody)
"she has the scent of child....it tastes sweet, like candies. and milk. although she's a grown up

and that person,
he has the scent of another man...tastes like musk, and cigarret... uhm..how to put this? it tastes manly
but when you look at him, he's not manly at all...wonder where he got that scent from

or she, she has mixed scent...
say,
cigarret, men's cologne, perfume, shaving cream, weeds, alcohol
so many scent that made me feels i had enough just from a sip..."

"geeeez......what are you? a dog or somethin?
what you've just said,... that's creepy you know"

"yeah i know, i know. i've been told that alot. i just can help it (sigh)
it's not like i did it on purpose. it just struck me, you know.
like when you eat something, once the food's in, you naturally can taste various spices in it"

"oh wow....."

"so, like i said, it's strange you got no scent.
haven't you been with anybody?"

(blushing) "that's.....that's.....none of ....i don't have to answer that"

"i'm not saying THAT kind of question"

"then what do you mean?"

"hmmm...how to put this?...." (thinking)
"the scent is, like someone's life story. their scent changing as life goes on.
when they're attached to another, their scent also change.
like their own scent mixed up with scent of person they're involved with"

(amazed) "heeee~"

"....and you have no scent..no, it's more like your scent's really vague"

"is that so?"

"it smells like thin air...sometimes it's smells like i'm inhaling winter air. tastes like snow"

"really?"

"yeah"

"you're so different. i wonder....howcome you got that kind of scent"

(laughing) "i don't know either...."


you know, actually i figured it out already.
why do you have that kind of scent.
but i'd rather to pretend not knowing;
because if i told you why, wouldn't be that kind of sad?

Gender Bender

mungkin saya punya mata yang jelek dalam menilai gender :(

saya jadi berpikir, apa ini ada kaitannya dengan masa lalu saya? *ah masassiiiih...*
waktu saya kecil, bahkan sejak saya masih bayi, orang sering mengira saya sebagai anak laki-laki. susah emang kalau punya muka gahar.... ^^;
ditambah lagi (entah kenapa) ibu saya hobi membuat saya berambut pendek. ketika rambut saya panjang sedikit saja, dengan suara manis ibu merayu, "De, kita potong rambut yuu~"

bahkan menurut cerita ibu saya, ibu dan ayah saya sempat menertawai saya; saat saya yang masih bayi didandani oleh ibu. waktu itu saya dipakaikan rok putih yang girly banget, beserta topinya. tapi setelah dipakaikan, sejurus kemudian orangtua saya 'merasa aneh', dan akhirnya ayah saya berkata:
"kok jadi kaya sarimin....."

see?
even my parents think i don't suit skirts.... T_T

jadilah....sampai sekitar kelas dua smp saya sering berambut pendek;
dan saya pikir juga memang praktis sih rambut pendek. gampang keramas dan hemat shampo hehehehehe
punya potongan rambut yang sama dengan kakak laki-laki saya tidak jadi masalah buat saya. atau saat kecengan saya bilang pada kakak saya (didepan mata saya, hikhik) saat saya dikenalkan padanya "Wah Nu...ini mah kamu versi cewek..." saya masih bisa bersabar.

tapi kejadian satu itu, kejadian saat kelas dua smp membuat saya 'terpaksa' berpikir ulang untuk lebih menonjolkan sisi feminin saya. saat acara bazaar sekolah, seorang teman "nembak" saya.....
andaikan bukan dia yang nembak sih, pasti saya uda senang. uda kaya di komik-komik remaja perempuan deh pokoknya kejadiannya. masalahnya cuma satu: yang nembak saya itu perempuan *aaaaarrrrrrrgggghhhh...why this's happening to meeeeee~ *

jadi begitulah,
pada dasarnya 'sense' saya untuk membedakan gender berdasarkan penampilan memang benar-benar tumpul.
mungkin karena itu tadi.....pengalaman hidup saya membuat radar pembeda gender laki-laki dan perempuan nggak se-sensitif orang lain. mungkin bagi orang lain, dengan mudah membedakan mana laki mana perempuan; somehow they naturally know whether people that stands in front of them male or female. despite of how their looks.
masak sih saya harus pake 'metode burung garuda' buat membedakan gender seseorang.

apa tuh metode burung garuda?

wajar sih kalau nggak pernah dengar, itu nama metode memang hasil karangan saya pribadi; berdasarkan cerita anekdot yang disampaikan guru bimbel saya dulu.
alkisah, guru saya itu sedang mengajar di suatu kelas, pelajaran sejarah mengenai lambang negara indonesia; yaitu burung garuda yang dulu sering kita lihat terpajang di dinding kelas, di atas papan tulis. kemudian, sekonyong-konyong ada murid yang bertanya: "Pak, burung garuda itu jenisnya perempuan atau laki-laki?"

guru saya terkejut, namun tak kalah cerdik dari si murid. oh, baidewey, murid yang nanya itu lakil-laki. lalu, dipanggillah murid laki-laki itu, "Coba kamu ke depan. ambil meja, terus naik ke atasnya. coba ambil burung garuda yang ada di atas papan tulis". Si murid pun menurut, dan melakukan apa yang diperintahkan. "Sudah? silakan kamu peluk burung garudanya".

terbingung-bingung, si murid lagi-lagi melakukan apa yang diperintahkan. "Sudah ketemu jawaban pertanyaan kamu?" kata guru saya.
"Maksudnya gimana pak?" si murid balik bertanya. "Tadi waktu kamu peluk, ada perasaan-perasaan gimana nggak?" tanya guru saya lagi. si murid makin tak mengerti. "Kalau tadi sewaktu kamu peluk nggak ada perasaan apa-apa, berarti burung garuda itu sejenis sama kamu. kalau tadi ada perasaan apa-apa, berarti burung garudanya nggak sejenis sama kamu"

ahahahaha...i know,...know....surely you will say, "OH??What the H***?!
tapi betul lho saya tidak mengada-ngada. hanya menyampaikan apa adanya seperti yang dikatakan oleh guru bimbel saya tersebut.

kembali lagi ke jalan yang benar, yaitu topik utama 'saya susah membedakan gender orang'.
hal ini bukan masalah besar sih sebetulnya.
tapi yang bikin bete, dua kali saya 'tertipu' mentah-mentah gara-gara masalah ini. memang nggak merugikan saya di depan umum sih...tapi cukup untuk membuat saya terlihat 'bodoh' di mata orangtua dan rekan-rekan kantor saya dulu.

kejadian pertama terjadi sekitar dua tahun lalu, saat rekan sekantor saya menunjukkan foto anaknya. anaknya lucu banget. berkulit cerah, berambut ikal. di foto itu, dia pakai baju kaos dan celana pendek. belakangan saya tahu, anak itu namanya Keigo.
beberapa hari kemudian, saya ketemu langsung sama anak itu di bazaar 17-an yang diselenggarakan oleh kantor. wah kebetulan nih, pikir saya. kamera ada di tangan (walaupun hasil pinjeman, hehehe) saya potret tuh Keigo yang sedang asik wara-wiri sana-sini pakai sepeda mini. "Duh...cakep banget sih ni anak..." dalam hati saya bergumam *tante girang mode*

lalu dengan pede-nya saya ngobrol sama teman bapaknya Keigo. "Keigo lucu ya...cakep...anaknya pak L***** (bukan nama samaran, hehehe) baru satu? laki doang?"
Orang yang saya ajak ngomong memandang saya dengan wajah 'what-are-you-talking-about??' lalu berkata, "Keigo itu perempuan lagi......"
WHUAAAAAATTTT???? padahal selama ini saya kiraaaaa??
*untung bapak dan ibunya nggak denger kebodohan saya barusan*
lagian...anak perempuan dinama-in Keigo. kenapa nggak Keiko aja sih...kan lebih lucu dan lebih feminin *nyalahin*

kejadian kedua, berkaitan dengan tetangga saya; lebih tepatnya cucu tetangga saya sih. jadi tetangga saya itu punya cucu. anaknya berwajah manis, mirip banget sama ibunya. saya sering melihat sang nenek jalan-jalan sambil menggendong cucu tercinta. anak itu nggak banyak bersuara, tapi murah senyum hehehehe
anak itu berkulit putih, berambut tipis dan sering memakai baju kaos serta celana pendek (agaaain??!).

karena wajahnya yang manis, saya terlanjur mengira anak itu perempuan.
entah kenapa, sepertinya pertumbuhan rambut anak itu agak berbeda dengan anak-anak lain. sampai hampir umurnya mendekati satu tahun, rambutnya tipiiiiis sekali. bahkan cenderung 'botak' di mata saya. saya pikir, "Duh kasian banget...anak perempuan umur segitu masih botak...." *tega*

"Mas, kok cucunya Bu H*** perasaan kepalanya botak mulu sih? bukannya umurnya udah mau setahun ya?" begitu celetuk saya pada kakak saya. Dia lalu menjawab, "Ya nggak tahu atuh. Coba tanya sama anaknya, 'kenapa kamu botak?' "
*cih,...dasar kakak tidak berguna*

Feeling concerned, i ask the same question to my mom. ibu saya memberikan jawaban yang rada lumayan bisa diterima, "ada kok rambutnya...cuma memang tipis-tipis"
saya bilang lagi, "iya sih..tapi emang normal gitu? kasihan kan anak perempuan...."
sambil memberi tatapan mata 'what-are-you-talking-about??' pada saya ibu berkata: "perempuan? anak itu laki-laki kok"
"lhooo? bukannya perempuan ya? abis manis gitu..." saya membela diri
"kan kelihatan dari bajunya? ....anak perempuan mana ada yang dipake-in baju gitu"

oh nooooo~ jadi selama ini selain gagal membedakan mana anak laki dan mana anak perempuan,
saya punya pandangan yang keliru bahwa baju anak kecil, terutama baju balita itu UNISEX (*_*);

i can't believe i was so dense.....

jadi, saran buat teman-teman sekalian yang nanti punya anak,
tolooooong....
buatlah anak perempuanmu se-girly mungkin sejak dia bayi.
dan anak laki-lakimu se-manly mungkin sejak dia bayi.
make a distinction in their appearance, and of course, their name.
supaya radar mereka terlatih
dan tidak perlu menggunakan metode burung garuda.

otherwise, they might just growing up like me.
masih bagus jika mereka meniru keberanian saya (maksudnya berani malu-maluin, hehehe)
tapi gawat kan kalo mereka mengulangi kebodohan yang saya lakukan....
*sigh*

Surat Untuk Adik

De,
pagi ini mamang cerita kabar yang mengejutkan sama teteh.
katanya bulan depan ade mau nikah.

ternyata adik teteh sudah menginjak usia itu ya :)

kalau teteh ingat-ingat de,
usia ade belum lagi menginjak usia dua puluh.
belum kerja, dan lagi belum pandai melakukan pekerjaan rumah tangga.
calon suami ade masih kuliah. masih tergantung secara finansial pada orangtuanya.
kalian berdua masih sangat sangat sangat sangat muda.

teteh mengerti,
ade nggak mau lebih lama lagi dipisahkan dari si dia ;)
kalau dia memang jodohmu de,
teteh hanya bisa berdoa.
semoga dia memang orang yang dipilih-Nya untuk ade.

De,
teteh jadi teringat obrolan dengan seorang teman lama beberapa hari lalu.
teman teteh itu bilang, kebanyakan perempuan itu 'terlena' pada seremonial pernikahan (dengan kata lain, event/ acara resepsi pernikahan) itu sendiri.
terhanyut dalam romansa acara dimana pengantin didudukkan (atau disuruh berdiri berjam-jam, hehehe) di pelaminan.

teman-teman dan keluarga berkumpul untuk memberi ucapan selamat.
hari bahagia dimana pengantin perempuan dan laki-laki akhirnya diberi status yang jelas secara agama maupun catatan sipil *ehm*
tamu-tamu semua sumringah sambil menyantap hidangan, teman-teman berkumpul sambil bernostalgia kisah masa lalu.

yaaah..teteh juga mengalami sih masa-masa seperti itu. masa-masa dimana teteh ingin banget segera menikah; 
membayangkan kebahaggiaan dan keriaan saat dilangsungkan upacara pernikahan. setelahnya hidup terbayang begitu manis;
masa-masa indah dimana tiap hari bisa ketemu si dia, memandang wajahnya ada di samping saat teteh membuka mata di pagi hari *ahem*
juga sempat ngiri ketika teman-teman terdekat satu per satu sudah 'wisuda' dari dunia para lajang
*iri tanda tak mampu, hihihihi jangan ditiru yaa*

De,
meskipun di usia ini teteh masih memilih untuk sendiri, bukan berarti teteh anti menikah. teteh ingin menikah juga suatu hari nanti. hanya saja, ketika sudah mencapai usia teteh sekarang, rasanya pola pikir teteh sedikit berubah. mungkin karena masa alay teteh sudah berakhir, hahahaha

De,
ketika sudah mencapai usia ini,
bagi teteh menikah bukan sekedar masalah menyatukan perasaan tapi juga perlu disertai dengan alasan logis. menikah bukan sekedar menikmati romansa seremonial upacara pernikahan, tapi juga ada kehidupan nyata yang harus dihadapi setelah upacara itu selesai.

De,
menikah itu, menyatukan dua kepala;
kepala-nya si perempuan dan kepala si laki-laki. rambut boleh sama hitam, tapi isi kepala kan beda-beda.
belum lagi masalah menyatukan dua keluarga yang latar belakangnya mungkin saja jauh berbeda.
situasi yang sangat-sangat rawan menimbulkan konflik; kalo ade nggak pinter-pinter beradaptasi dan mengelola perbedaan tersebut.

menikah itu De,
sama halnya dengan 'membeli' tiket kedewasaan.
orang dewasa itu harus mandiri. sanggup bertanggung jawab pada diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.

buat yang laki-laki, menjadi seorang suami adalah menjadi imam bagi keluarga. jadi pemimpin. ibaratnya jadi 'direktur' dari sebuah perusahaan yang bernama 'keluarga'.
buat yang perempuan, menjadi seorang istri berarti pengabdian pada suami, belum lagi kelak jadi ibu; guru pertama bagi anak-anak, dan jadi 'manajer' perusahaan yang bernama 'rumah tangga'.

jadi orang dewasa itu nggak selalu enak.....
banyak banget konsekuensi dan tanggung jawabnya ;)
siapkah ade menjadi orang dewasa?
yang bukan hanya sanggup mengurus diri sendiri, tapi juga mengurus suami dan anak yang kelak hadir di antara kalian.
belum lagi mengurus orang tua, yang kini bukan hanya dua; tapi jadi empat orang..
(setelah menikah kan nggak ada istilah 'mertua', orang tua dia adalah orang tua ade juga. orangtua ade pun, adalah orangtua dia juga)

De,
teteh percaya setiap orang dilahirkan dengan membawa rizki-nya masing-masing; dan dengan menikah (secara sederhana) bisa dibilang menggabungkan rizki dari dua orang manusia. rizki ade dan rizki suami ade. kalau kita pakai persamaan sederhana, seperti 1+1=2. rizki kalian adalah angka 2 itu.
teteh ingin percaya, masalah ekonomi dan finansial bukan halangan bagi seseorang untuk menikah. tapi hey, semua itu tidak serta-merta jatuh dari langit kan? ada komponen ikhtiar kita di sana. 

ketika menikah de,
ada kewajiban suami untuk menafkahi istri. itu hukum mutlak yang nggak bisa ditawar-tawar.
sudahkah calon suami ade merintis jalan ikhtiar itu?
bukan bermaksud jadi matre De....tapi kita nggak bisa menutup mata,
bahwa hidup berumah tangga itu nggak cukup hanya bermodalkan cinta.
banyak pasangan yang awalnya mesra luar biasa, ternyata rumah tangganya berakhir dengan pahit hanya karena masalah finansial.

De,
pada dasarnya teteh nggak anti pada pernikahan di usia muda.
teteh sekedar berbagi cerita dan berbagi pandangan.

De,
pernikahan sudah di depan mata; siap-siap ya....
eits, maksud teteh bukan menyiapkan masalah resepsi. biarlah masalah itu ditangani oleh orang yang lebih ahli :)

tapi lebih kepada persiapan diri.

siap-siap kalo ternyata kehidupan setelah menikah, lebih baik dari yang dibayangkan.
jangan lupa bersyukur...karena manusia itu ternyata lebih lalai bersyukur saat dia diuji oleh kebahagiaan dan kelapangan.

siap-siap juga kalo ternyata kehidupan setelah menikah, tidak sama dengan apa yang ade bayangkan.
tetaplah bersyukur...yakinlah bahwa kita tidak diuji oleh sesuatu yang kita tidak sanggup melaluinya.

De,
teteh tahu, sebagai seorang kakak teteh juga tidak banyak membimbing dan membantu.
apalagi dalam hal ini.....tapi sebagai orang yang lahir duluan, boleh kan teteh sedikit berucap-ucap? ;)
mungkin hanya sekali ini De....dan ini mungkin yang terakhir.
karena setelah hari itu, De,
ade sudah menapaki jalan yang benar-benar berbeda dari jalan ade hari ini.
pada saat itu, mungkin saja ade telah menjadi orang yang lebih dewasa dibanding teteh :)


semoga segalanya berjalan lancar ya De,


doa teteh selalu bersamamu.