Senin, 14 November 2011

in my room

once,
someone asked me about my favorite place.
and i simply said, "my room"

kamar saya kecil, cuma seukuran 300cm x 270cm (lebih sedikit lah...sedikiiiit banget)

kamar saya beratap tinggi, tidak berlangit-langit.
bentuknya miring, mengikuti kontur genteng yang terpasang di atas rumah.

saya suka kamar saya yang beratap tinggi,
karena membuat kamar saya yang mungil ini berasa lega
dan saya suka memandang garis-garis sambungan triplek penutup atap saat saya merebahkan badan di atas kasur menjelang tidur,
atau noda di ujung tembok kamar,
hasil kreasi air hujan yang merembes dari tembok tetangga.

kamar saya punya dua jendela besar.
yah tidak besar-besar amat sih sebetulnya.
tingginya sekira 160cm dengan lebar sekira 90cm.
tidak ada gordyn (atau orang sini bilang: korden) menempel disana.

saya alergi pada debu yang sering hinggap dan menetap di gordyn atau vitrase yang menempel disana (atau, sesungguhnya saya terlalu malas untuk mencucinya secara rutin saja..hehehe)
sebagai gantinya,
horizontal blind terpasang disana (atau, orang sini bilang: krei)

saya suka saat pagi dan siang hari,
saat sinar matahari menembus sela-sela krei
dan sinar lembutnya menerpa lantai kamar saya yang berwana putih,
atau menggambarkan semburat garis cahaya di dinding kamar yang berlapiskan wallpaper berwarna kuning keemasan

hey, jangan salah....saya bukannya sok gaya berlebihan uang dengan melapisi dinding kamar dengan wallpaper...
tapi, ini rahasia yah, ternyata melapis dengan wallpaper lebih ekonomis dibanding meleburnya dengan cat tembok ;)

dan saya suka,
saat angin berhembus sepoi-sepoi dari balik jendela
membuat suara lucu saat menerjang krei yang saya pasang di jendela itu.
seperti suara logam tipis, aluminium foil diguncang perlahan,
"srik...srik...srik..."

kamar saya berlantai keramik putih,
dengan sedikit semburat abu-abu tertera disana.
kusen dan pintu kamar terbuat dari kayu,
berwarna coklat seperti cappucino :)

kamar saya tidak 'flashy' beraneka warna.
putih, kuning-keemasan, coklat tua.
itulah warna-warna yang menghiasi kamar saya.

tapi saya suka,
perasaan sejuk saat saya duduk di lantai siang hari
juga perasaan segar saat lantai baru saja selesai  di pel
dan perasaan hangat di malam hari
saat lampu neon berpendar menyinari ruang kamar

kamar saya sempit,
segala barang tumplek disana.
baju, buku-buku, koleksi film, koper, plastic container berderet-tumpuk, speaker portable, backpack,...

meskipun begitu,
saya suka kamar saya.
karena kamar saya, adalah 'dunia' kecil milik saya sendiri

dimana tembok, jendela, kusen, lantai, krei, buku dan segala macam barang yang tumplek disana menjadi saksi hari-hari saya,

juga saksi saat saya menulis catatan ini :)

tempat dimana ide-ide hebat (dan juga ide-ide yang tidak terlalu hebat hehehe) lahir disini,

tempat dimana saya menuangkan kata-kata yang berjumpalitan abstrak di dalam kepala
menjadi sesuatu yang nyata,
yaitu rangkaian huruf yang menjadi kata
yang hadir di hadapan anda sekarang ini :)


yaah...
meskipun malam hari saya harus bersabar dengan dengung suara nyamuk yang ikut-ikutan menjajah teritori saya,
(gara-gara salah satu jendela saya jebol nggak bisa ditutup rapat)
dan terbangun dengan bintik-bintik merah di sekujur tubuh,

atau saya terkadang sakit perut dan masuk angin akibat terlalu lama duduk di lantai
atau tertidur dengan posisi kepala tepat berada di bawah jendela (membiarkan diri saya berada tepat di jalur hembusan angin)

atau kadang mata saya harus merem-melek gara-gara listrik ngadat membuat lampu neon -- satu-satunya penerangan di kamar saya tidak mau nyala,
akibatnya esok paginya kepala saya cenut-cenut dan mata sembab gara-gara semalam memaksakan diri menatap monitor komputer personal dalam kondisi kamar gelap gulita,

but still,
i love being in my room.
afterall,
it's a little universe of my own :)

0 komentar:

Posting Komentar