Kamis, 13 September 2012

kenapa ドラ (dora) dan kenapa えもん (emon)

Catatan nggak penting di pagi hari.
Anggaplah sebagai intermezzo sembari ngopi-ngopi atau minum teh :)

berawal dari obrolan sebelum masuk kelas dengan rekan saya,
"Ada yang nanya: 'sensei, kenapa doraemon nulis namanya pake katakana sama hiragana?'"

Ohiyaya. Kenapa ya? sesuatu di kepala saya mulai melakukan proses loading....loading...loading...
saya jawab, "kalo dora-nya saya nggak tahu...tapi kalo emon-nya sih...kayanya emang suka ada di nama orang-orang jaman dulu kan?makanya pake hiragana"
jawaban yang cukup ngasal mengingat processor saya waktu itu masih single core ;p

Pagi ini saya tiba-tiba kepikiran, dan bertanyalah saya pada mbah Gugel.
ternyata eh ternyata.....

konon, nama doraemon itu berasal dari kata "dora" dan "emon".
Dora, merupakan dari plesetan dari kata nora -----> potongan dari kata 'nora neko' (kucing liar)
ternyata memang bukan dari dora the explorer ya....hahahaha *dijitak bersama penggemar doraemon*
tapiiii....ada yang bilang juga 'dora' itu comotan dari kata 'dora' yang artinya "bulat dan lebar", alias benda yang bentuknya macam kue dorayaki. Seperti yang kita tahu, tubuh doraemon memiliki bentuk.........  (silakan isi titik-titik dengan hati yang bersih ;p)

Emon, merupakan kata yang lazim dilekatkan di nama orang atau binatang yang jenisnya laki-laki (jantan)....yang suka nonton film lama atau baca cerita-cerita lama mungkin suka menemukan nama tokoh sebangsa Goemon, Monzaemon, dan sebangsanya...nah, ini adalah "emon" yang sama dengan nama-nama tokoh tersebut.

Ternyata, jika ditilik dari asal kata-nya, nama doraemon itu artinya "kucing liar jantan" (sungguh terjemahan yang tidak indah...hahaha)

Kembali ke jalan yang benar masalah penggunaan huruf hiragana dan katakana,
mari kita simak uraian berikut:
Hiragana is used to write native words for which there are no kanji, including particles such as から kara "from", and suffixes such as さん ~san "Mr., Mrs., Miss, Ms." Likewise, hiragana is used to write words whose kanji form is obscure, not known to the writer or readers, or too formal for the writing purpose. There is also some flexibility for words that have common kanji renditions to be optionally written instead in hiragana, according to an individual author's preference.

sementara itu,
In contrast to the hiragana syllabary, which is used for those Japanese language words and grammatical inflections which kanji does not cover, the katakana syllabary is primarily used for transcription of foreign language words into Japanese into japanese and the writing of loan words (collectively gairaigo). It is also used for emphasis, to represent onomatopoeia, and to write certain Japanese language words, such as technical and scientific terms, and the names of plants, animals, and minerals. 

hmmmm...secara sederhana kata asli bahasa jepang memang lazim ditulis dalam hiragana ---> koreksi saya jika salah ;p
dalam kasus nama doraemon yang menggabungkan antara hiragana dan katakana, saya rasa dua alasan berikut dapat diterima:
1. kreativitas penulis dalam permainan kata (word pun) belaka,
2. ulterior motive (halah) alias motif tersembunyi dari penulis --> merelevansikan dengan teori "penggunaan katakana untuk menciptakan efek tertentu dari kata tersebut terhadap rasa berbahasa dari pembaca"

Walah.
saya tidak menyangka obrolan sederhana seputar nama doraemon bisa menjadi tinjauan kebahasaan seperti ini. tidak apalah. semoga intermezzo ini bisa menjadi camilan bergizi untuk kita semua ;)

cukup sekian dan terimakasih,
selamat pagi dan selamat beraktivitas!