Kamis, 29 Desember 2011

Playboy Cap Duren Tiga

akhir-akhir ini teman saya yang mengajar di SMA, -tempat dimana para daon muda berkumpul- punya kebiasaan baru.

akhir-akhir ini,
kalo saya tanya dia,

[lagi ngapain cuy?]

maka dia akan menjawab,

[lagi parkir]

kalo saya jawab lagi dengan heran,

[hah? parkir?]

dia akan dengan santai menjawab,

[iya, parkir di hatimu]

*utah-uger*

atau, pernah dia tiba-tiba saja mengirim pesan pada saya,

[pinjem duit dong....seribu aja]

dan saya balas,

[serebuuu??]

dia akan kembali melancarkan jurusnya,

[iya, buat parkir di hatimu]

*jedot-jedotin kepala*

lain waktu, dia bercerita pada saya,

[lagi latihan futsal nih]

saya balas,

[Tumben?]

dia jawab,

[iya, biar bisa dribble n passing cintaku ke hatimu :) ]


*ongkeg*


hadooooooh....apa kata duniaaaa
kalo orang seumur dia masih sms-an begitu sama sayaaaa..

saya memang memproklamirkan diri saya sebagai seorang melancholic-romantic tomboy,
tapi kalimat-kalimat bernada begitu terasa SUPER CHEESY buat saya...keju beneran mah enak, tapi yang begini mah bikin eneg (~_~)"

selidik punya selidik,
ternyata dia "belajar" kata-kata begitu dari muridnya (LOL)
berhubung dia (konon) populer -self proclaimed- dan banyak digodain muridnya dengan kalimat sejenis,
maka dia pun berinisiatif untuk "meniru" gaya bahasa ala anak muda itu, dengan motif untuk meng-counter attack serangan para murid yang keberaniannya (entah) patut (entah tidak) diacungi jempol.. *halah*halah*halah*

dan saya, didaulat menjadi "tembok derita" tempatnya berlatih menggembel dan menggombal (#_#)
(you owe me big time, mate....)

maka dari itulah,
ketika malam ini sms sejenis darinya kembali hinggap di inbox saya,
satu saja counter-attack yang saya kirimkan padanya:


[selamat!! anda telah lulus dan sukses menjadi playboy cap duren tiga!!!]

Cilok


selamat pagi menjelang petang!
kali ini saya, si miNyun siMilikiti, akan menjadi pemandu anda dalam acara wisata kulinyer berbudget ringan,

dan tema kali ini adalah...
eng ing eng...jreng jreng jreng...



C I L O K


apakah anda familiar dengan istilah CILOK??


((sedikit pencerahan buat yang belum kenal sama cilok))
((buat yang sudah kenal, silakan skip bagian ini dan lanjut ke bagian paragraf dua hehehe))

cilok adalah sejenis makanan ringan,
terbuat dari tepung kanji yang dibentuk menyerupai bakso, yang berwujud bulat. dimasak dengan cara direbus, dan dihidangkan bersama saus kacang.
kenapa namanya cilok?
disinyalir kata ini berasal dari bahasa sunda, yaitu singkatan dari kalimat "aCI dicoLOK" (kanji ditusuk).

jaman saya muda dulu,
cilok hanya dikenal sebagai jajanan yang digemari oleh anak sekolah dasar. buat anak-anak yang ingin makan bakso tapi nggak kesampaian karena harganya relatif mahal (bagi kantong anak SD), cilok ini lah salah satu solusinya :)

tapi, ketika saya beranjak remaja *halah*
(seingat saya) tepatnya ketika saya duduk di bangku kuliah,
cilok mulai menjadi trend di kalangan remaja hingga kalangan remaja paruh baya,
yang suka jajan cilok ternyata bukan cuma anak SD saja. teman saya Suri adalah salah satu saksi hidup yang alhamdulillah masih sehat walafiat setelah sekian tahun perutnya dijejali cilok secara brutal.

anyway,
pada masa itu, salah satu cilok yang cukup populer di kalangan mahasiswa, adalah cilok yang dijual di emperan Bandung Indah Plaza;
yang kemudian populer dengan nama "cilok BIP"
konon cilok ini dikenal dengan bumbu kacang yang sedap dan super pedas. kalau rasa ciloknya sih, kayanya biasa aja. sama-sama aci gitu loh. seenak-enaknya aci, nggak mungkin berubah jadi berasa spageti atau pizza kan....

kemudian,
muncul pula jenis cilok baru di jagat per-cilok-an;
yaitu jenis cilok yang dikenal dengan nama "cilok sehat"
cilok ini ngaku sehat karena ke dalam adonannya dicampurkan bayam dan wortel. lumayan lah, ada tambahan gizi. tapi, akibatnya warna cilok jadi agak-agak butek gimanaaaa gitu, sedikit horor walaupun rasanya enak.

akhir-akhir ini saya menemukan pemain baru dalam jagat per-cilok-an, yang mangkal dekat daerah rumah saya. tampilan gerobaknya oke punya sih, modern, mirip gerobak jualan Gehu Pedas gitu deh. Bersih, dan yang jualan aa-aa muda *nggak relevan*
cilok ini mengaku sebagai cilok yang gahoool (baca:gaul);
menawarkan tiga jenis cilok: rasa original, rasa ayam, dan rasa keju.

sebagai remaja paruh baya gaul,
saya pun tertarik untuk mencobanya. mahal ternyata,
seporsi dihargai 4000 rupiah :(
dengan alasan "cuma ingin coba", saya pun membeli 1/2 porsi *kopet*
ternyata...

cukup enak sodara-sodara!

walaupun rasanya antara cilok original dan rasa ayam nggak kerasa bedanya setelah masuk mulut, hahahaha
tapi yang rasa keju lumayan sih, potongan kecil keju yang dimasukkan dalam adonan cilok bisa mendatangkan sensasi yang cukup berbeda ketika digigit *tsaaaah*
bumbu kacangnya juga cukup enak :D

naah,
dari beberapa pengalaman saya menjajal jagat percilokan,
berikut tips yang bisa saya bagi:

- cilok itu enak dimakan selagi hangat. kalau udah agak dingin, rasanya kayak makan karet penghapus..

- cilok yang baik adalah yang ketika digigit terasa kenyal, tetapi tidak membuat rahang anda pegal ketika mengunyahnya

- waspadalah terhadap cilok yang berwarna putih mencrang (putih terang, red.) karena disinyalir cilok tersebut menggunakan bahan pemutih

- kunci cilok yang enak adalah adonan yang kenyalnya 'pas' disertai bumbu kacang yang sedap....jadi sebetulnya cilok yang berasa ini-itu nggak terlalu ngaruh, hahahaha

- pilihlah cilok yang dijual oleh penjual yang ganteng  nampak bersih dan higinis, misalnya gerobak jualannya bersih, tempat ciloknya bersih tertutup, dan tentu saja cilok serta bumbunya tidak berbau aneh...waspadai CIREN (cilok sisa jualan kemaren);
karena ciren tidak baik untuk pencernaan anda!


demikianlah reportase saya dari jagat percilokan,
sampai bertemu di lain kesempatan!