Rabu, 07 November 2012

Trip to Volendam (2)

Volendam ini adalah kawasan turis. orang-orang datang ke sini untuk makan seafood, naik ferry menyebrang ke pulau Marken, belanja suvenir khas belanda (konon di sini harganya jauh lebih murah dari tempat lain), juga berfoto dengan kostum khas nona-nona belanda.

betul,
di sepanjang jalan di pinggiran marina selain bertaburan toko suvenir, bertaburan juga studio foto.
studio foto ini menyediakan seperangkat kostum khas "baju daerah" belanda, berikut propertinya. juga ada asisten yang membantu kita untuk memakai baju-baju tersebut.

lebih kocak lagi,
fotografer studio foto yang saya kunjungi ternyata tahu sepatah-duapatah kata bahasa indonesia dan bahasa lain,
jadi saat kami berfoto, dia bukannya memberi aba-aba "say cheeese", but she actually said: "bilang nasiiiii"
kepada rombongan turis Jepang yang berfoto setelah kami, dia bilang " say SAKEEEEE"
hahahaha...parah...

setelah kenyang makan dan berfoto,
kami naik ferry menyebrang ke pulau Marken.
Marken ini ternyata nama orang...hahahaha saya juga nggak kenal bapaknya siapa ini pak Marken. tapi sepertinya beliau adalah saudagar atau tokoh masyarakat yang punya andil dalam perekembangan daerah pulau Marken dan sekitarnya. di pulau Marken, ada rumah asli punya pak Marken ini. di sana, ada "nenek pencerita", nenek itu hanya diam saja dekat jendela dan bercerita mengenai rumah pak Marken dan sedikit cerita masa lalu mengenai daerah setempat. Pengunjung biasanya memberi "imbalan" alakadarnya untuk nenek itu.

asal tahu saja, rumah Marken itu sempiiiit banget. "kamar tidur"nya itu lebih tepat dibilang seperti lemari dinding yang dicopot pintunya. "rak" yang atas buat tempat tidur orangtua, "rak bawah" buat tempat tidur anak-anak. saya jadi mikir, itu orang-orang yang tidur di situ apa nggak kekurangan oksigen gitu yah...hahaha

di pulau ini sebenarnya ada pabrik kelom (sepatu kayu khas belanda itu loh) dan peternakan biri-biri. tapi karena khawatir tidak cocok dengan jadwal kapal ferry yang kami tumpangi, saya tidak sempat berkunjung ke pabrik kelom-nya, padahal penasaran T_T

setelah kenyang keliling-keliling, kami kembali ke Volendam menaiki kapal. kapal ini, dek atasnya terdapat kursi penumpang (maklum kapal turis), dengan gaya-nya saya duduk di dek atas karena ingin motret. angin bertiup lebih kencang daripada waktu kami berangkat. meskipun saya pura-pura nggak dingin, tapi hidung dan mata mengkhianati saya hahaha baru kali ini saya merasa kedinginan sampai-sampai hidung saya meler dan mata menjadi perih U_U

meskipun begitu, motto saya "yang penting gaya" harus tetap jalan!
saya berhasil memaksa bule sesama turis untuk memotret saya bergaya di atas dek v(^O^)v
*dasar ga tahu diri...

Trip to Volendam (1)

hari ini saya diajak bertamasya ke Volendam, menggunakan kendaraan pribadi.
kenapa sih gaya pake kendaraan pribadi melulu? iyadong gaya. kan masih dalam rangka pura-pura jadi tamu, jadi ya memang dijamu banget hahahaha
ke Volendam bisa sih pakai bis atau kendaraan umum lain, tapi berhubung ini masih hari kedua saya tiba di belanda, saya belum tahu rute-rute perjalanan menggunakan kendaraan umum.

dari rumah berangkat jam9.30, sengaja cari jalur yang bisa lihat tulip.
berhubung kami datang bulan Mei, jadi kami ketinggalan pameran bunga tulip di Keukenhoff,
dan tulip-tulip di tempat lain sudah pada gundul habis dipanen U_U
karena itulah, menuju Volendam jadi agak jauh karena jalurnya mutar-mutar gara-gara mau lihat daerah yang masih ada tulipnya. ternyata masih ada sih tulipnya, tapi hanya bisa lihat dari jauh. ladang tulip yang dekat ke jalan rata-rata sudah habis dipanen. juga bisa lihat lagi kincir angin tua, tapi hanya dari kejauhan T_T

menuju Volendam juga melewati jalan bebas hambatan,
dan beginilah ternyata pemandangan kanan-kiri jalan bebas hambatan di negara maju:

padang rumput, sapi, dan domba
(hahahaha)

lewat juga Leiden Universiteit (sekolah incaran, hahahaha....ngayal, mumpung menghayal masih gratis)
bangunannya sih megah, tapi letaknya agak jauh dari kota. mirip dengan Jatinangor lah hehehe

satu hal yang sering saya alami selama trip di eropa,
saya sering sekali mengalami motion sickness (bahasa awamnya: mabok perjalanan, hehe) ketika melakukan perjalanan menggunakan kendaraan (mobil), hal yang tidak pernah saya alami di indonesia sejak saya memasuki usia SMP. apa boleh buat, daripada saya utah-uger mending saya tidur.

ketika saya terbangun, Volendam sudah dekat.
turun dari mobil disambut dengan udara pantai......bersuhu 12 derajat! hahahaha
Volendam ini sebetulnya daerah marina, tapi sama sekali tidak tercium bau amis. nggak tahu juga kalau hidung saya secara tidak sadar sudah menjadi bumpet, wkwkwkwk.....

begitu sampai, langsung diajak makan ke semacam kafe. pusing melihat menu yang nggak dikenal, akhirnya saya memutuskan untuk memesan snack saja: Nachos dengan saus tomat dan saus guacamole---> first try ;D
porsinya gede bangeeeet -_- sangat kebangetan untuk perut saya yang masih standar perut orang indonesia.
meskipun ini namanya snack, buat saya sih setara dengan makan berat, hahahaha
dan di kafe ini lah pertama kalinya saya bisa mencicipi teh Earl Grey...jenis campuran teh yang sebelumnya hanya saya dengar di film-film atau di buku ;p

hal unik yang saya temui di kebanyakan "warung makan" di belanda adalah,
kalau kita pesan minum teh, maka yang datang adalah satu set cangkir, satu teko air panas (teko kecil sih), berikut keranjang mini yang berisi aneka ria teh celup...yeah!! drink till you drop!! \(^O^)/
dan saya pun dengan-tidak-tahu-malu nya mengutip beberapa bungkus teh celup yang belum digunakan dari keranjang itu ;p
ga mau rugi dong, saya kan sudah bayar jadi kalau nggak dihabiskan rugi bandar sayah...hahaha

si miNyun saba Walanda (3)

musim semi sudah tiba ketika saya datang ke belanda.
suasana subuh di sana sama seperti di bandung lah, jam5.45 itu masih sepi dan matahari masih malu-malu bersinar. bedanya, adzan subuh di belanda jam3 pagi, hahaha di indonesia mah jam segitu masih pada berada di alam mimpi kali yaaa...

sampai di rumah,
bongkar muatan, ngobrol, dan sarapan. juga diajak main dagang-dagangan sama anak yang punya rumah ;D
anak ini lucu, mukanya indonesia banget tapi karena lahir dan besar di belanda, dia nggak bisa bicara bahasa indonesia. tapi ajaibnya, dia mengerti kalau kita ajak bicara pakai bahasa indonesia, walaupun dia membalas ucapan kita dengan bahasa belanda (nah kalo udah gini nih, saya pura-pura pinter aja, kaya yang ngerti dia ngomong apa padahal ga ngerti sama sekali, hahahaha)

sebetulnya sejak tiba di bandara tadi, saya ngantuk berat. tapi nggak boleh tidur...karena harus belajar menyesuaikan jam biologis dengan situasi di sini. indonesia dan belanda beda waktu sekitar 6 jam. padahal selama 16jam perjalanan di pesawat, saya hanya tidur sekitar 3-4jam. sengaja, ceritanya mau aklimatisasi *preeet* biar nggak terlalu jetlag ketika tiba di tujuan.

sore hari, saya diajak jalan-jalan ke taman kota, Zuiderpark (bacanya: zayderpark)
dua kata saja untuk taman ini: KEREN ABIS dan ASIK BANGET (eh, itu mah empat kata ya..hahaha)
kapan yaa bandung punya taman kaya gini.

area tamannya luas banget.
ada lokasi khusus untuk camping ground, children playground, barbeque spot, open theatre,
swimming pool, outdoor gym, sampai-sampai mini farm pun ada! in this mini farm, there're animals like goats, rabbit, guinea pig, etc and children can pet the animal here :D

dari rumah ke Zuiderspark bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda.
kali ini, saya bersepeda ke sana. Duingiiiiin!
but it's a really nice experience.
satu hal yang jadi perhatian saya ketika bersepeda di sini:
semua orang saling menghormati sesama pengguna jalan. kalau pengendara sepeda mau nyeberang, bahkan bis kota pun berhenti!
jalur sepeda dan mobil dipisah. sepeda dan skuter (semacam motor matic) dipersilakan untuk menggunakan jalur khusus yang letaknya sejajar dengan jalur pejalan kaki. kalau motor yang cc-nya besar boleh lewat jalan biasa bersama dengan mobil.
juga, banyak yang menggunakan sepeda model sepeda emak-emak, baik perempuan atau laki-laki. itutuh, model sepeda yang ada boncengan di belakang atau keranjang di depan. kalau sepedanya tidak ada keranjang depan, biasanya di boncengan belakang ada tas yang bentuknya seperti tas loper koran; yang bisa digunakan saat bawa barang banyak. lucu yaaa ;D

si miNyun saba Walanda (2)

Sepanjang perjalanan Schipol-Den Haag,
meskipun jalan yang dilewati adalah jalan bebas hambatan (semacam jalan tol) pemandangan dan suasananya seperti di pedesaan. di tengah jalan sempat lihat kincir angin modern, juga kincir angin tua yang jadi khas-nya negara ini. tapi sayang, saya nggak sempat ambil foto-nya :(

jadi pelajaran pertama hari ini adalah:
always check your digicam battery condition before departure -_-

tibalah kami di rumah!
(rumah batur sih sebenerna mah..wkwkwkwkwk)

melihat disain rumah atau apartemen di sini...saya jatuh cinta! ;D
rumah atau apartemen yang berlokasi di daerah kota (kawasan urban) memiliki bentuk dan desain yang serupa.
bentuknya kotak saja, tidak ada ornamen macam-macam. tembok luar didominasi oleh bata ekspos dengan warna merah bata (oranye), krem, atau putih.
jadi nggak ada ceritanya ngiri sama warna cat tembok rumah tetangga ;p
kalau rumah yang lokasinya di pinggir kota (suburban) baru deh beda-beda disainnya. semacam rumah di daerah yang dinamakan Wassenaar, yang konon merupakan daerahnya orang kaya nan elit--->bukan singkatan dari ekonomi sulit ;p
kebalik yah sama di indonesia, orang yang banyak duit biasanya tinggal di daerah urban
sebaliknya yang duitnya kurang banyak di daerah suburban..hehehehe

masuk ke rumah,
ada tempat melepas sepatu dan menaruh jaket/ mantel.
kebetulan keluarga homestay saya itu orang indonesia dan muslim, jadi mereka tidak membiasakan untuk menggunakan sepatu yang telah dipakai jalan-jalan di luar untuk dipakai masuk ke dalam rumah (sebabnya ternyata, di jalanan sekitar itu meskipun bersih dari sampah, tapi tidak aman dari "ranjau" kotoran binatang, hahaha)

di area yang sama pula, di sebelah kiri ada ruang kecil yang misterius. 
ternyata, setelah misteri terkuak.......ruangan itu adalah toilet (isinya kloset duduk dan tempat cuci tangan doang).
sebelah kanan pintu masuk ada cermin besar.
belakangan saya tahu, penataan seperti itu adalah penataan tipikal rumah-rumah di belanda.
akhirnya saya mengerti, kenapa di rumah eyang-eyang saya dulu, dekat pintu masuk pasti ada cermin besar. nampaknya ini hasil "warisan" dari zaman kolonial dahulu hehehehe

si miNyun saba Walanda (1)

11 Mei.

kamipun tiba di bandara Schipol, Amsterdam pada pukul 5:45 waktu setempat.
turun dari pesawat, menuju immigration check point dan ditanya-tanya,

"mau tinggal berapa hari"

"tujuan datangnya apa"

"tinggal dimana"

"mau pergi ke perancis nggak"

"bawa uang berapa"

"punya tiket pulang nggak"

ih, kepo ya si mas-mas petugasnya--->alay nggak tahu diri.

sebelumnya saya sempat khawatir,
mau pergi ke belanda tapi saya sama sekali tidak bisa bahasa belanda.
beberapa hari menjelang keberangkatan, dengan membulatkan niat saya meminjam buku belajar bahasa belanda milik teman saya, juga membeli buku dan kamus praktis.
dan hasilnya..............nol besar hahahaha
pasrah lah saya.
berharap ada yang bisa diajak komunikasi pakai bahasa inggris, walaupun sebenarnya bahasa inggris saya pun pas-pasan. alhamdulillah doa saya dikabulkan \(^O^)/

selesai ditanya-tanya, paspor saya diberi cap dan kamipun beranjak mengambil bagasi.
kebagian ambil bagasi di belt nomor 18, jauuuuh :(   ----> manja tea, di indonesia jarang banget jalan kaki kesana-sini
setelah menunggu cukup lama di tempat tersebut, keluarlah kami dari gate A3. di sana pun telah berdiri sederet wajah-wajah yang tidak saya kenal dan wajah yang saya kenal (yaiyalah)
pada deretan wajah-wajah itu, tadinya saya mau dadah-dadah melambai-lambai ala miss indonesia,
tapi apa daya saat itu saya sedang menjadi portir mendorong troli berisikan tiga koper seberat lebih dari 60 kilo ;p

di belanda saya menetap di rumah keluarga homestay yang berlokasi di kota Den Haag.
dari Schipol ke Den Haag memakan waktu sekitar 45 menit, menggunakan kendaraan pribadi.
kalo pake angkot mah ga bisa, da di sini mah ga ada angkot ;p
tapi, ada sih kereta antar kota yang langsung melewati bandara. tinggal turun dari kereta, terus naik eskalator, sampai deh di bandaranya. praktis yah :)

Kamseupay Edition

i'm flying with KLM :)

bukan,
bukan saya mau promosi salah satu maskapai penerbangan.
bukan juga saya antek-antek daripada maskapai tersebut ;p
saya hanya berbagi pengalaman kamseupay saya ketika bertolak menuju belanda.

ini kali pertama saya melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat terbang.
alhamdulillah kenyang, karena perjalanannya saja makan waktu 16 jam.
sudah dapat dipastikan bagaimana deformasi pantat saya ketika nanti mendarat di bandara Schipol, hohohoho

sekira satu jam setengah setelah bertolak dari cengkareng,
kami transit sejenak di kuala lumpur, tapi tidak ganti pesawat.

sebelum berangkat, ayah saya mewanti-wanti,
"nanti ke kabin jangan bawa yang ribet-ribet. nanti susah masukin barang bawaan ke tempat yang disediakan, ngeganggu orang. lagipula nanti ga ada yang bantu, semua-semua harus sendiri"
alhamdulillah, kekhawatiran beliau tidak terwujud ;p
di pesawat yang saya tumpangi, tas yang dibawa ke kabin tidak harus selalu disimpan ke rak di atas kursi penumpang, tapi juga dibolehkan untuk menaruh tas di kolong kursi. peraturan yang sangat membantu bagi orang yang tinggi badannya kurang....seperti saya ;p

Saya suka kru kabin selama perjalanan cengkareng-KL, mereka ramah dan cekatan.
sewaktu melihat saya kesulitan membuka pintu rak atas kursi, mereka dengan cekatan membantu membukakan bahkan membantu saya menaruh tas di sana.
melihat kru yang seperti ini, saya jadi teringat dorama-nya Kimutaku, "Good Luck" hehehehe
sayangnya, ketika transit di KL, kru kabin diganti dengan "pasukan baru".
untuk pasukan baru ini.......hmmm...saya tidak terlalu terkesan dengan pelayanan mereka -___-;

anyway,
transit di KL ternyata memakan waktu hingga 45menit.
bapak pramugara, kamu bohong yaaa....kamu bilang sama saya transitnya hanya sekitar 20menit..huhuhuhu
 
selama transit di bandara KL,
i'm not impressed with the airport and transit lounge (including the toilets).
the only good thing is, they have some kind of train for commuting from one gate to another.

lanjut perjalanan.
tv console yang ada di passenger seat KLM lumayan OK, menawarkan bermacan program. 
bisa pilih program film, dengar lagu, audio book, juga tersedia game; dan headsetnya ternyata boleh dibawa pulang XD
merasa bosan selama perjalanan, saya pun iseng meng-oprek tv console yang tersedia.
and i think i messed up the console..... /(-__-)\
 
saat sedang memilih-milih game yang tersedia, tiba-tiba console-nya nge-hang, lama pula. 
dengan semangat sotoy, saya pencet-pencet saja secara bergantian tombol home dan mode, dan tiba-tiba....
tampilan berubah menjadi blank screen berwana hitam, dan sistem me-restart...hahaha
tapi, hikmanya adalah dengan kejadian ini saya jadi tahu tv console itu menggunakan sistem LINUX
*iklan.com
setelah proses reboot selesai, tampilan kembali normal. sama seperti saat saya belum mengoprek itu console ;p
syukurlah...
hanya saja, sampai waktunya saya turun dari pesawat, menu game tetap tidak bisa saya akses...hahaha


Perjuangan Menebus Visa -Hari Ketiga-

10 Mei 2012.

hari ini saya dijadwalkan untuk tinggal landas pukul 8 malam;
sementara itu visa belum ada di tangan.

saya sudah pasrah.
whatever will be, will be.
saya yakin apa yang terjadi adalah yang terbaik.
setelah semua rintangan yang saya hadapi dalam proses mengurus perjalanan kali ini,
saya yakin ada kemudahan yang akan ditunjukkan oleh-Nya.

"Beh, pasrah aja ya...apapun yang terjadi. relakan aja.
sekarang mah kita ikhtiar aja berangkat ke bandara;
kalau visa dapat berarti memang rejekinya untuk berangkat.
kalau nggak, berarti memang belum waktunya.
mudah-mudahan diberi ganti yang lebih baik"
kata saya pada ayah sebelum berangkat menuju jakarta,
sembari menghias wajah dengan senyum.
saya tidak boleh membuat orangtua lebih khawatir
walaupun pada saat yang sama dalam hati kecil saya masih berkecamuk badai dahsyat
*pujangga mode:on*

pukul 3 sore, lebih sedikit.

kamipun tiba di bandara.
setengah jam kemudian saya coba hubungi kembali Pak D,

"Pak, saya sudah di bandara. gimana visa, beres?"
"Alhamdulillah beres Neng, baru tadi jam 3 lebih lima menit. sekarang bapak mau ke sana"

tak terkira betapa leganya hati saya!

pukul 4 lewat tiga puluh menit.

akhirnya visa tiba di tangan saya.
bergegas kami  melakukan check-in.....OMG....saya harus boarding pukul 6!
alhamdulillah, tidak ada masalah. bagasi ok.
tinggal menunggu waktu masuk gate saja :)




"Setelah kesulitan, selalu ada kemudahan"

Perjuangan Menebus Visa -Hari Kedua-

9 Mei 2012.
Pukul 3 Pagi.

hari ini saya bangun lebih cepat dibanding kemarin;
walaupun saya baru tidur sekitar 4 jam.

"semoga urusan hari ini dipermudah dan diperlancar"
doa saya dalam hati, sambil menutup pintu mobil.
sepanjang perjalanan saya berusaha menguatkan hati demi menerjang ganasnya ibukota *tsaaaaah*

pukul 8 pagi waktu jakarta. gerbang kedutaan baru saja dibuka...dan saya mendapat nomor antri  17.
lumayan lah dibanding kemarin...

tak lama kemudian, dipanggillah saya untuk wawancara. petugas yang mewawancara saya ramah tapi pertanyaan yang diajukannya tajam dan bertubi-tubi..saya sempat berpikir, ini wawancara apa interogasi yah??

tapi syukurlah, tidak ada dokumen kami yang dianggap bermasalah.
ijazah yang sudah capek-capek saya bawa dari bandung ternyata tidak dilirik sama sekali *pliys dyeh..*
sayapun diminta membayar 700 ribu (atau 60 euro) untuk biaya visa; dan dipersilakan untuk mengambilnya sekitar pukul 3-4 sore nanti.

kali ini saya bisa melenggang dengan hati ringan saat meninggakkan kompleks kedutaan.
berhubung saya belum selesai packing, dan rekan seperjalanan sayapun ada keperluan lain di jakarta, akhirnya kami memutuskan untuk memakai jasa orang lain untuk mengambil visa.

pukul 3 sore hari, waktu jakarta.

saya telepon orang yang dimintai tolong untuk mengambil visa; sebut saja namanya pak D.

"Pak D, gimana visa, beres?"
"Neng...punya rekan neng mah beres...tapi punya Neng belum, katanya besok"

DEG!!!seketika saya merasa bagai tersengat petir di siang bolong!

"Lho? kok baru besok?ada masalah apalagi?kan saya berangkat besok....?"
sekuat tenaga saya menahan suara, supaya tidak terdengar bergetar.
"Nggak tahu juga, saya sudah bilang sama orang sananya Neng berangkat besok, tapi mereka ngotot  besok aja. Mereka janjikan besok dapat nomor urut satu"
"Tapi kalau besok saya ke kedutaan dulu nggak bakal sempet pak, jam4 saya udah harus di bandara.."
"Nggak apa-apa, besok bisa sama bapak diambilnya, nanti kita ketemu di bandara"

Perjuangan Menebus Visa -Hari Pertama-

8 Mei 2012.
Pukul 4 Pagi.

GYAAAAAA!!! kesiangan!!
saya terlonjak dari tempat tidur di pagi buta.
meskipun matahari belum nongol, tapi ini sudah nyata kesiangan;
karena pukul 4.30 saya sudah harus berangkat menuju jakarta.

hari ini saya mau ngurus visa, demi terlaksananya obsesi melakukan perjalanan ke barat
*berasa sun go kong si monkey king; yang melakukan journey to the west....

dapat janji temu pukul 10 pagi di kedutaan belanda.
mengingat jalanan jakarta yang macet tak kenal ampun,
tentu saja kami, saya dan dua orang 'rekan seperjalanan', 
harus berangkat sebelum matahari terbit.
target kami: pukul tujuh pagi sudah menembus pintu tol kota jakarta.

tiba di kedutaan sekitar pukul 9.00;
walaupun kedutaan baru buka pukul 8, tapi saya sudah dapat nomor antri 40-an T_T
*sabar...sabar...orang sabar pantatnya lebar...*

sejujurnya saya degdegan sangat mengenai perjalanan kali ini.

pertama karena proses bikin visa yang sangat mepet dengan waktu keberangkatan;
saya dijadwalkan untuk berangkat pada tanggal 10 (dua hari lagi)

kenapa bisa mepet??
inilah buah dari ketidakmengertian saya mengenai prosedur pembuatan visa di kedutaan belanda.
untuk mendapat janji temu di kedutaan, terlebih dahulu harus mendaftar lewat email. meskipun pendaftaran hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu, tetapi pendaftaran bisa dilakukan tanpa harus menunggu dokumen yang dikirim dari belanda tiba di tanah air.
kesalahan saya adalah, terlambat daftar by email karena lebih memilih untuk menunggu dokumen tiba.

kedua, saya khawatir bagasi saya overweight berhubung banyak "barang titipan" T_T

tapi, saya berusaha mensugesti diri sendiri dengan pikiran positif;
"tenang...bikin visa di kedutaan belanda bisa sehari beres kok..
bagasi kalau dihitung bagasi rombongan, bisa dapat ekstra sampai 3 kilo..."

saat menunggu giliran dipanggil untuk menduduki kursi panas kursi wawancara, saya diberi tahu oleh petugas pengecekan dokumen: "pasfoto tidak memenuhi syarat" (ebusyet) jadi saya harus foto ulang di tempat. melayanglah 50 ribu rupiah demi 5 lembar pasfoto ukuran 3.5x4.5cm *ukuran yang aneh*

saatnya melaksanakan sesi pemotretan *berasa model getoh deh...*
saya dan rekan seperjalanan saya diharuskan bertukar kerudung. ternyata, background foto berwarna putih, dan saat itu rekan seperjalanan saya memakai kerudung dengan warna yang sama dengan backgroundnya. untungnya saat itu kerudung yang saya pakai berwarna coklat. jadilah kami bertukar kerudung terlebih dahulu, hahaha

setelah kurang lebih menunggu selama 2 jam, akhirnya kami dipanggil juga.
petugas pewawancara memeriksa dokumen memeriksa dokumen kami selama beberapa menit....dan kemudian...
"besok datang lagi ya, lengkapi dokumen. punya anda (menunjuk saya) tolong dibawa ijazah asli atau surat keterangan yang menunjukkan masih kuliah; punya anda (menunjuk rekan seperjalanan saya) lampirkan surat izin tinggal si pengundang"

WUOOOOOTTTT??? besok harus kesini lagi??

ampuuun...gara-gara hal sepele....
kenapa nggak dibilang (dikasih tau) secara detail sih, dokumen apa saja yang harus dibawa saat mengajukan visa?
kenapa cuma ditulis "semua dokumen dari belanda" dan "semua dokumen dari indonesia"?
rasanya ingin saya semprotkan kata-kata itu pada  petugas disana.
saya cuma bisa menarik nafas panjang, sambil melenggang pulang.
perjalanan hari ini belum membuahkan hasil :(

Petualangan si miNyun: Journey to The West Series

beberapa bulan yang lalu,
saya diberi kesempatan untuk melakukan perjalanan ke barat, atau dalam istilah kerennya "journey to the west"
*berasa jadi sun go kong*

pada kesempatan tersebut, saya berhasil mengunjungi beberapa kota di benua eropa: Den Haag, Amsterdam, Utrecht, Antwerp, dan Paris. gaya yah, padahal ke bali aja saya belum pernah.
bali oh baliii....ternyata engkau lebih jauh daripada eropa, bwahahahaha --> ini tertawa miris

sebagai pembelajar bahasa jepang, sebetulnya saya berobsesi untuk dapat pergi ke jepang. tapi hingga paspor pertama saya basi (alias habis masa berlakunya)...dan hingga hari saya membuat post ini obsesi saya belum juga terkabulkan *curcol*
jadi ketika ada yang menawarkan untuk mensponsori saya berangkat ke eropaH....saya sambar saja! rejeki kok ditolak hahaha


baiklah, sebelum membaca entri di bawah label Journey to The West Series ini,
mungkin saya perlu mengingatkan pada anda semua bahwa membaca tulisan-tulisan saya:

-tidak menyebabkan ketergantungan

-tidak menyebabkan sakit tenggorokan dan gangguan pernapasan (nggak dijamin)

-tidak menyebabkan gangguan kehamilan dan janin (syarat dan ketentuan berlaku)


selamat membaca dan selamat menikmati.

 




with lots of loooove,
miNyun