Sabtu, 18 Februari 2012

Ayakashi~Japanese Classic Horror~

saya nggak terlalu suka nonton anime yang bersambung, apalagi yang bertema hoyoy (horor-red.) seperti ini.

tapi eh tapiiiii...ayakashi: japanese classic horror ini pengecualian :D
saya pertama mengenal ini dari seorang teman, yang penggemar berat anime bertema hantu, siluman, dan sebangsanya *teman yang hoyoy...*
saya akui, saya jatuh cinta pada pandangan pertama episode pertama anime ini..
karena itu, kali ini saya akan sedikit-banyak bercuap-cuap mengenai anime ini.

mari kita mulai!
*kiiitaaaa??maneh weh olangan..*


Ayakashi: Japanese Classic Horror atau dikenal juga dengan judul Ayakashi: Samurai Horror Tales  merupakan animasi berseri yang diproduksi oleh Toei Animation. Berasa kenal yah sama nama ini?? mbetul sekali! studio ini juga yang memproduksi anime (cukup) terkenal jaman saya muda dulu: Sailor Moon dan Saint Seiya :)

Kembali lagi ke jalan yang benar.

Ayakashi: Japanese Classic Horror ini terdiri dari tiga cerita utama, yaitu "Yotsuya Kaidan", "Tenshu Monogatari" dan "Bakeneko" yang diuraikan dalam 11 episode; ditayangkan di Fuji TV dari tanggal 13 Januari 2006 sampai 24 Maret 2006.


Ayakashi 1st Story: Yotsuya Kaidan

Yotsuya Kaidan konon merupakan salah satu cerita hantu paling terkenal se-jepang; yang mengetengahkan cerita mengenai pengkhianatan, pembunuhan dan balas dendam si hantu wanita. Cerita ini ditulis oleh Tsuruya Nanboku IV pada tahun 1825 sebagai skenario untuk dipentaskan dalam pertunjukkan Kabuki, dengan judul awal "Tokaido Yotsuya Kaidan".
Cerita ini kemudian banyak diadaptasi ke dalam bermacam versi, salah satunya ke dalam anime Ayakashi: Japanese Classic Horror ini.

Yotsuya Kaidan versi Ayakashi bercerita mengenai Tamiya Iemon dan istrinya, Oiwa. Iemon adalah seorang ronin miskin yang beristrikan wanita cantik, Oiwa. Meskipun mereka hidup serba kekurangan, tapi Oiwa tetap merasa hidupnya terberkati. Namun tidak demikian halnya dengan Iemon, bayangan kemiskinan selalu menghantui dari hari ke hari.
Tak tahan dengan kehidupan seperti itu, Iemon menerima permintaan dari seorang saudagar kaya-raya untuk menikah dengan anak perempuannya, padahal saat itu Oiwa baru saja melahirkan anak pertama mereka.
Gelap mata, Iemon menerima tawaran dari saudagar itu dan memutuskan untuk mengakhiri hidup Oiwa agar ia bisa bersanding dengan putri saudagar kaya. Iemon kemudian memerintahkan pelayannya untuk memasukkan racun mematikan ke dalam makanan yang disajikan untuk Oiwa. Tak hanya itu, Iemon pun "mempersilakan" pelayannya untuk "memuaskan diri" dengan istri yang telah dibuangnya itu.
Oiwa yang tak mengetahui niat jahat suaminya, tanpa curiga melahap makanan beracun itu....,dan akibatnya wajah Oiwa yang cantik berubah menjadi buruk rupa! Kecewa oleh pengkhianatan suaminya, Oiwa pun mengakhiri hidup dengan tangannya sendiri...dan bersumpah, akan menghantui Iemon seumur hidup!


Ayakashi 2nd Story: Tenshu Monogatari

Tenshu Monogatari juga merupakan sebuah adaptasi dari naskah teater, yang ditulis oleh Kyoka Izumi, mengisahkan tentang cinta terlarang antara manusia dan dewi.

Zushonosuke Himekawa adalah seorang pelatih elang. Apa itu pelatih elang? pelatih elang adalah seorang yang bertugas menjinakkan dan melatih elang agar bisa digunakan untuk keperluan berburu, maupun mengantar pesan-pesan rahasia (mirip-mirip pelatih merpati pos lah...)
Majikan Zushonosuke memberinya tugas untuk mencari Kojiro, elang milik majikannya yang mendadak kabur entah kemana. Zushonosuke pun mencari Kojiro kemana-mana, hingga ke dalam hutan...di dalam hutan, bukan Kojiro yang ditemui-nya, melainkan sesosok wanita cantik yang sedang mandi di danau! *berasa Jaka Tarub..* melihat sosok cantik itu, Zushonosuke jatuh cinta pada pandangan pertama!

Kabar burung tersiar, seseorang melihat Kojiro terbang ke sebuah istana, Shirasagi-jo. Harima, majikan Zushonosuke memerintahkan untuk mencarinya ke sana. Masalahnya, Shirasagi-jo itu terkenal angker....dan konon dihuni oleh mahluk-mahluk mistis yang disebut Wasuregami. Menurut kabar, tidak ada manusia yang kembali hidup-hidup setelah menjejakkan kakinya di Shirasagi-jo.

Mengumpulkan segala keberanian, Zushonosuke pun berangkat..dan betapa terkejutnya ia ketika di istana tersebut ia bertemu kembali dengan wanita cantik itu! wanita itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Tomihime, penguasa Shirasagi-jo..dan dimulailah hari-hari mereka merajut kasih. Zushonosuke adalah seorang manusia, sedangkan Tomihime- jelas merupakan mahluk yang berasal dari dunia yang berbeda dengan dirinya. Meskipun cinta mereka adalah cinta terlarang, Zushonosuke telah memutuskan akan selalu bersama Tomihime, walaupun itu berarti ia menjadi bukan manusia..


Ayakashi 3rd Story: Bake Neko

Suatu hari di Edo.
Seorang gadis akan dinikahkan, bukan karena cinta; tapi sebagai "upeti" untuk menutupi utang keluarganya.
Bersamaan dengan itu, singgahlah seorang lelaki misterius penjual obat, nicknamed Kusuri-uri di kediaman pengantin wanita.
Waktu yang dinanti pun tiba, calon pengantin wanita akan diantar menuju rumah calon suaminya..tetapi apa yang terjadi??
baru saja selangkah calon pengantin wanita melangkah ke luar rumah, sebuah kekuatan tanpa wujud menyayat lehernya, dan calon pengantin wanita pun terkapar dalam kondisi mengenaskan!dengan sigap, Kusuri-uri melangkah masuk dalam situasi mengerikan tersebut...dan ternyata, dia bukanlah penjual obat sembarangan!
Kusuri-uri ternyata adalah seorang exorcist, pemegang pedang sakti yang menyanggupi untuk mengusir (atau dalam bahasa jepangnya - kiru--membunuh) mahluk gaib yang menyebabkan kematian calon pengantin wanita. Syaratnya, katachi (bentuk), makoto (kebenaran), kotowari (penyesalan) harus dipenuhi agar proses membasmi mahluk gaib nan jahat dapat berjalan. Katachi, yaitu mengetahui bentuk mahluk gaib yang menjadi musuh; makoto, yaitu mengungkap alasan atau asal-muasal mahluk tersebut memendam dendam pada manusia, dan kotowari, yaitu pengakuan atas "dosa-dosa" manusia yang menjadi sebab lahirnya dendam mahluk tersebut. Demikianlah.....satu demi satu fakta mengerikan yang tersembunyi di balik dinding kokoh rumah itu terungkap ke permukaan...
seperti apakah sesungguhnya wujud mahluk gaib yang meminta nyawa calon pengantin wanita?? tonton aja ndiri..hehehe


apa yang saya suka dari anime ini?

1. feast for the eye - kualitas animasi yang oke punya...dan unik.
gambar dan warnanya tajam, nggak belel kaya anime jadul ;p
kenapa unik?
karena di anime ini, untuk setiap cerita disajikan dengan art style dan dan gaya animasi yang berbeda. jarang kan anime berseri yang disajikan dengan cara seperti itu?
saya pribadi sih, paling suka penyajian animasi di cerita Bakeneko :D

2. great storyline - garis ceritanya mantap! dan terkonsep dengan baik. ada prolog, ada klimaks, dan ada ending yang membuat saya berdebar-debar ;) setiap cerita disampaikan dengan singkat, padat dan jelas. pemenggalan per episode-nya pun pas..mengundang saya untuk terus mengikuti lanjutan ceritanya. meskipun begitu, mungkin untuk orang indonesia cerita-cerita yang disajikan terkesan 'aneh'--- karena beda budaya kali ya...

3. anime ini bergizi - menonton anime ini sedikit-banyak jadi belajar tentang budaya Jepang, khususnya cerita rakyat dan pola pikir orang Jepang....walaupun untuk memahaminya harus ditemani oleh om gugel. cerita-cerita yang disajikan di anime ini merupakan adaptasi dari cerita rakyat atau naskah teater yang dikenal luas oleh orang jepang, jadi cukup bagus sebagai 'pengantar' untuk mengenal folklor masyarakat Jepang

4. horor tapi nggak membuat mindring dan merinding disko (naon sih..)
dengan kata lain: tingkat ke-horor-an rendah, aman buat yang sedikit banyak penakut (seperti saya, hehe) dan juga aman buat yang punya gangguan jantung ;p nonton anime ini nggak membuat saya terbayang-bayang horor selama 3 hari berturut-turut seperti halnya yang terjadi setelah saya menonton sadako merangkak keluar dari sumur ('_');

5. Soundtrack yang keren abis!!
Opening theme berjudul "Heat Island" yang dibawakan oleh Rhymester dengan tempo cepat sangat catchy dan cukup manjur untuk membuat mood-up,
sedangkan ending theme "Haru no Katami" yang dibawakan oleh Hajime Chitose..ouh...melankolis dan tragis, sangat cocok dengan cerita-cerita di anime ini yang berupa ironi *spoiler*

tertarik?
sebagai appetizer, boleh juga lihat cuplikan opening theme-nya :)