Senin, 29 Agustus 2011

12 O'Clock Bell Rings: A Twisted Cinderella Story



akhir-akhir ini lagi senang baca komik.

berhubung harga komik sekarang mahal, jadi beralih ke komik-komik yang bisa di download dari internet :D
kebetulan seorang teman 'mengajari' saya sebuah situs, dimana saya bisa download komik-komik secara bebas. uh well, sebenarnya nggak bebas-bebas amat sih. supaya bisa download, harus daftar dulu. tapi prosesnya nggak ribet kok.) 
dan di situs inilah saya dapat komik yang kali ini jadi topik pembicaraan kita (kitaaa??)


anyway,
dari situs itu saya dapat komik yang lumayan menarik. judul aslinya nggak tahu, tapi judulnya setelah di terjemahkan ke bahasa inggris adalah "12  O'Clock Bell Rings", buah karya Kishimoto Seishi.

in general,
12 O'Clock Bell Rings merupakan sebuah cerita 'parodi' gothic dari cerita klasik Cinderella. Secara sederhana, alur cerita nggak jauh beda sama cerita asli Cinderella. tapi, saya suka bagaimana sang mangaka, Kishimoto-sensei menerjemahkan para tokoh menjadi karakter yang berbeda. belum lagi, gambar-gambar dengan suasana goth; lengkap dengan dark eyeliner, bold lipstick, lolita style gown, witch, spiders,...and jack o'lantern sebagai hiasan kepala (kalo orang sini nyebutnya 'bando') yang dipakai oleh Cinderella.

Geeez...what a truly twisted Cinderella story! 

sini saya kasih bocoran sedikit soal ceritanya *spoiler*

di sebuah negeri antah berantah hiduplah seorang gadis yang konon punya kualitas untuk menjadi istri pangeran (or so she said by herself..).
tapi, kasihan Cinderella, hanya bisa meratap layaknya ratapan anak tiri terhadap rongrongan saudari-saudari tirinya. sementara saudari-saudarinya bersiap untuk menggondol pangeran di acara dansa istana nanti malam, Cinderella hanya bisa menggerundel sendiri karena..apaboleh buat, dia hanyalah seorang upik abu.
tapi, ketika sedang berjalan-jalan di hutan, ia bertemu dengan seorang penyihir (bukan ibu peri lho!!). 
awalnya Cinderella skeptis, menganggap penyihir itu hanyalah semacam penipu yang hanya mengincar uang saja (yeah right...). tapi rupanya sang penyihir sangat lihai bersilat lidah, hingga akhirnya Cinderella pun termakan bujuk rayunya. sang penyihir menyanggupi untuk mengubah Cinderella jadi putri cantik agar ia bisa pergi ke istana untuk berdansa dengan pangeran.
hanya satu kekurangannya, mantra perubah wujud sang penyihir hanya sanggup bertahan sampai jam12 malam saja. dan begitulah.....ketika bel yang menandakan pukul 12 malam tiba, Cinderella pun kembali menjadi upik abu, kabur meninggalkan pangeran dan menyisakan sebelah sepatu kaca di tangannya.
perburuan mencari sang pemilik sepatu kaca pun berlanjut, hingga akhirnya joker si utusan istana  (nampaknya ini utusan rekrutan baru, haha so untypical...) datang ke tempat dimana Cinderella tinggal bersama saudari tirinya. satu per satu saudarinya mencoba sepatu kaca itu...dan tentu saja nggak muat.


"You're only making me look better, my "dear" sisters. Stand back and I'll show you how it's done"

begitu Cinderella berkata, dalam hati tentu saja, sambil mencoba sepatu kaca. oh, rupanya Cinderella yang ini punya kepribadian yang sedikit *ehm* berbeda...kalau tidak boleh dibilang narsis mah..

tapi...OH??? nggak muat!! haaaa~howcome??
Joker berkata, sepertinya kaki Cinderella bengkak hasil dansa semalam, sehingga sepatunya tidak pas di kaki Cinderella (oh my....)
Tapi, BAU Cinderella menjadi petunjuknya, bahwa ia-lah gadis yang semalam berdansa dengan pangeran (hahahaha...bau....well that's original...)
Cinderella pun diboyong ke istana, and she lived happily ever after...


or so i thought.......

but when the 12 O'Clock Bell Rings,...




and the prince said,


"Ah! MAMA! Can't you fix that thing where your magic only works until midnight?"



guess you should be alert when things turn out too good to be true, huh? ;)






0 komentar:

Posting Komentar