Selasa, 09 Agustus 2011

49 Days


saya diracun oleh Dali XD
*seenak udel nyalahin orang, padahal sendirinya yang merengek dan merampok film-film dari hardisk Dali...* 
tapi racun yang satu ini membuat saya berterima kasih pada Dali, soalnya saya diracun dengan cara yang menyenangkan hehehehe

racun yang didapat dari Dali *yang konon baru-baru ini mulai terserang demam korean wave* bernama 49 Days, korean drama yang sanggup membuat saya termehek-mehek sorangan di tengah malam 
*dari kejauhan, dari sebuah kamar nan gelap di tengah malam terdengar sayup-sayup suara ratapan seorang remaja paruh baya.....horor....*

harus saya akui, saya suka drama ini; drama ini beda dengan beberapa korean drama yang sudah saya tonton sejauh ini. berhubung udah suka banget, jadi meskipun berhembus isu plagiarisme soal isi ceritanya, saya tak peduli, hahahahaha

sepanjang pengamatan saya, korean drama yang sekarang lagi populer disini (baca: indonesia) kebanyakan punya alur cerita yang mirip *kalo nggak boleh dibilang sama mah...*
kalo yang ceritanya tentang cinta-cintaan, pasti latarnya anak orang kaya ketemu anak orang biasa-biasa. terus mereka ketemu, terus mereka berantem-beranteman, eh ujung-ujungnya saling suka. di tengah jalan mereka menemui halang rintang *emang lomba lari...* 
tapi mereka tak putus asa demi memperjuangkan cinta mereka *tsaaaah* 
dan akhirnya tokoh utama pria dan tokoh utama wanita akhirnya bersatu, happily ever after

STANDAAAAAR....

sudah-sudah, mari kita kembali ke jalan yang benar. kembali ke laptop permasalah utama.


apa sih yang membuat 49 Days beda?


jawaban sederhana: tentu saja endingnya 
(hehehehe)

49 Days dengan cerita yang berakhir tragis *spoiler* sedikit berbeda dari kebanyakan korean drama yang sedang populer akhir-akhir ini; mengingatkan saya pada tipikal korean drama yang awal-awal beredar di indonesia, macam winter sonata, atau endless love (saya baru tahu, ternyata 'judul resmi'nya drama ini adalah 'Autumn in My Heart'......) 
cerita cinta kan tidak harus selalu berakhir bahagia, sodara-sodara!
*penggemar cerita tragedi, fufufufufu*

emang sih, awal cerita cukup bikin bosen dengan memunculkan tokoh utama wanita yang lagi-lagi tipikal:
anak perempuan, 
orang kaya, 
manis manja (bukan grup dangdud), 
punya segalanya, de es beh de es beh
udah gitu, drama ini panjang lagi, 20 episode booo...
dan progress cerita di episode awal yang begitu lambat nyaris membuat saya menyudahi keinginan untuk melahap habis drama ini. 

tapi, ternyata kesabaran serta pengorbanan jam tidur pun terbayar sudah \(^o^)/

opening title drama ini cukup mengesankan, sepintas saya kira saya salah muter film hehehehe 
karena, openingnya mirip dengan opening acara berita dengan menyajikan puzzle-puzzle adegan pemandangan kota yang berbeda, diiringi musik yang mirip dengan theme acara berita pula :D

setiap tokoh dalam drama ini mengalami perkembangan karakter yang di luar dugaan. salut buat scriptwriternya (^_^)P dan juga salut buat para pemeran yang sudah menghidupkan tokoh-tokohnya. 
gadis yang tadinya manis manja dan cengeng, berubah menjadi gadis dewasa yang tegar, tokoh yang saya kira bakal jadi antagonis seterusnya ternyata kembali ke jalan yang benar di saat yang tidak saya duga; 
atau tokoh scheduler yang bener-bener cuek beibeh dan samasekali tidak berperasaan ternyata bisa juga jatuh dalam depresi, hahahaha 

pada awalnya, saya kira drama ini melulu bercerita soal cinta antara dua jenis manusia saja; alias cinta antara kekasih. tapi ternyata saya salah. 49 Days menyajikan cerita cinta secara unik, dengan memunculkan konflik cinta pada kekasih, orangtua dan anak, juga cinta antar sahabat. gara-gara drama ini, saya juga jadi berpikir: 

"Siapakah sahabatmu yang sejati?"
"siapakah sesungguhnya soulmate saya?"

juga, 49 Days memberikan penafsiran berbeda mengenai "cinta yang berakhir bahagia". 
kalo di drama lain, biasanya akhir bahagia itu diwujudkan dengan bersatunya para kekasih. tapi tidak disini; ternyata walaupun tidak bisa selalu bersama dengan orang yang disayangi, kita pun masih bisa hidup berbahagia.

49 Days juga membuat saya berpikir mengenai 

"Seberapa tuluskah saya?"

niat baik seseorang tidak selalu menjadi kebaikan bagi orang lain; seperti halnya kebaikan Ji-Hyun yang ternyata malah dipandang sebagai siksaan bagi sahabatnya, In-Jung. ketika kebaikan yang kita beri ternyata bermakna berbeda bagi orang lain, bisakah kita tetap meneruskan niat baik dengan tulus?
bisakah saya menempatkan kebahagiaan orang-orang yang saya pedulikan di atas kebahagiaan saya sendiri?walaupun itu berarti saya harus mengorbankan sesuatu yang paling berarti buat saya....

lalu,
ketika saya sudah berjuang keras mencapai sesuatu, dan saya merasa optimis bahwa "mulai sekarang hidup saya akan sempurna", bisakah saya menerima dengan hati lapang, ketika seseorang berkata bahwa saya harus meninggalkan itu semua?
seperti halnya Ji-Hyun yang akhirnya berhasil mengumpulkan 3 tetes airmata, dan berhasil 'kembali' ke dunia orang hidup, tapi tiba-tiba saja scheduler datang dan memberitahu bahwa 6 hari lagi Ji-Hyun akan meninggal.
akankah saya merasa, seluruh perjuangan saya itu adalah hal yang sia-sia?

aaah....korean drama ini memang benar-benar nggak sopan hehehehe sudah membuat saya termehek-mehek, menjungkir balikkan pikiran saya pula. bener-bener deh...;) 


"untuk menjalani hidup yang bermakna"


itulah pelajaran terbesar yang bisa saya petik setelah nonton drama ini.
meskipun kehidupan tidak selalu seperti apa yang kita inginkan,
dan kita akan terus berputar dalam roda kehidupan,
berada di atas roda dan merasa bahagia atau kegencet di bawah roda, bertemu nestapa

berterima kasihlah,
berbahagialah,
dan jalanilah hidup dengan penuh makna...


3 komentar:

anggie juliana mengatakan...

Rame nih mit 49 days? sabaraha episod?

My opinion about korean drama:
"Kudu ada orang yang nonton duluan baru saya mengikuti (kecuali untuk pemain yang udah saya tau... ^^)

So.. i guess, I'm gonna search for this DVD (Cannot downloading la, boring and I'm a queen of failing downloading T___T) -Biasa, Kokem, dan tempat dvd langganan-

Thanks for nice recommendation dan Sering-sering laaaaa... *kecup mesra membabi buta*

-Luv u-

nz mengatakan...

ternyata bukan cuma saya kena racun... -__-"

si miNyun mengatakan...

hoOh, racun...tapi biarlah da rame hehe dan itung2 blajar vocab baru (ga berlaku buat tontonan yang di-dub ke bahasa indonesia he~)
@anggie:tak usah repotlah donlot2 atau merambah kotkem, selama masi ada teman yang bisa dirampok koleksinya haha
yu atuh kita arisan, chitchat sembari rampok2an film ihihihihoOh, racun...tapi biarlah da rame hehe dan itung2 blajar vocab baru (ga berlaku buat tontonan yang di-dub ke bahasa indonesia he~)
@anggie:tak usah repotlah donlot2 atau merambah kotkem, selama masi ada teman yang bisa dirampok koleksinya haha
yu atuh kita arisan, chitchat sembari rampok2an film ihihihi

Posting Komentar