Rabu, 16 Desember 2009

Episode 3: so amazing that......

Pukul 06.45, kunaiki kereta. Aku cari-cari nomor kursiku, 5D...yes...dekat jendela. Konon, pemandangan jalur selatan yang dilewati keretaku nanti sangat indah. 
Tapi...ternyata uda ada yang nempatin doong...seorang gadis yang duduk bersama ayahnya (kurasa itu ayahnya, hehe). “Mbak, duduk disini ya?” tanya gadis itu. Aku menganggukkan kepalaku.
Dia kemudian berdiri, melangkah keluar bersama ayahnya. Kulihat ayahnya menenteng helm...oh, Cuma nganter doang ternyata. “Mbak, saya mau deket jendela ya!” katanya sambil berdiri.
Haah…apa boleh buat, aku mengalah deh.... apalagi belakangan aku baru tau, dia juga baru pertama kali banget perjalanan jauh sendirian. Dan lagi, dia turun di jogjakarta. Masih ada harapan aku dapet tempat duduk dekat jendela, hehehehe 
Aku melihatnya menitikkan air mata sambil melambai keluar jendela, ke arah ayahnya yang melepas kepergiannya. Lalu dia memandangku dengan wajah malu, aku cuma tersenyum membalas tatapannya.

Jamku menunjukkan pukul 07.10 ketika kereta perlahan bergerak meninggalkan stasiun.
Baru beberapa lama, aku sudah merasa boring....gatel pantat hehehe
Jangan mikir jorok dulu, gatel pantat maksudnya aku uda ngga betah duduk.

07.45, kereta melewati garut. Aku beringsut pergi dari kursiku menuju perbatasan gerbong. Itu tuh, daerah yang ada WC-nya. Aku melihat pemandangan di luar..........SUBHANALLAH............indah banget.
Dari jendela kereta yang retak (ya, RETAK!), terlihat lembah di bawah, juga persawahan yang menghijau. Kabut tipis masih menyelimuti. Matahari baru menyembul dari balik awan, memancarkan semburat warna lembayung di langit yang masih temaram. Menciptakan pencahayaan yang membawa suasana magis. 

Tak sadar aku menahan nafas. 
Entahlah, aku benar-benar kehilangan kata untuk menggambarkan suasana yang kurasakan saat itu. 

0 komentar:

Posting Komentar